Manusiadan sejarah memiliki keterkaitan erat. Tanpa sejarah kedudukan manusia a. hanya sebagai makhluk individu, bukan sebagai makhluk sosial b. setara dengan makhluk lain ciptaan Tuhan yang tidak Sejarah Memiliki Hubungan yang Erat dengan Kehidupan Manusia FotoUnsplashSejarah dengan manusia adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia, karena manusia merupakan objek dari sejarah itu sendiri. Simak ulasannya melalui artikel berikut ini. Manusia merupakan objek utama dalam ilmu Sejarah, dengan hal-hal lain disekitarnya hanya sebagai unsur pendukung. Sejarah mempelajari segala sesuatu yang pernah terjadi pada kehidupan manusia di masa lalu. Salah satu tujuan mempelajari sejarah adalah, agar manusia dapat mengambil pelajaran dari peristiwa atau pengalaman para pendahulunya. Sejarah Memiliki Hubungan yang Erat dengan Kehidupan Manusia Ilustrasi Sejarah Memiliki Hubungan yang Erat dengan Kehidupan Manusia FotoUnsplashSejarah merupakan ilmu tentang manusia. Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia, karena manusia merupakan objek dari sejarah itu sendiri. Simak ulasannya melalui artikel yang diambil dari buku Manusia dan Sejarah Sebuah Tinjauan Filosofis, Yulia Siska 20152.Pengertian Sejarah adalah gambaran masa lampau manusia yang disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa, dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan pemahaman tentang suatu peristiwa. Sejarah memang tidak hanya untuk tokoh tertentu, melainkan juga membahas suatu kelompok dalam manusia dalam sejarah yaitu sebagai pembuat sejarah, karena manusia yang membuat pengalaman menjadi sejarah. Seperti yang dikutip dari 'Bapak Sejarah' Herodotus, Sejarah adalah satu kajian yang menceritakan jatuh bangunnya seorang tokoh, masyarakat, atau Sejarah Memiliki Hubungan yang Erat dengan Kehidupan Manusia FotoUnsplashManusia adalah mahluk hidup yang dikaruniai akal sehat, sehingga dapat mencatat dan menuliskan pengalamannya berdasarkan ingatan. Sehingga dapat dikatakan, Sejarah adalah suatu bidang yang mempelajari tentang apa yang dilakukan, dipikirkan, dan diucapkan manusia di masa lampau. Sejarah digunakan untuk mengetahui masa lalu berdasarkan fakta-fakta dan bukti yang sahih bagi manusia, agar dapat dijadikan pengajaran berguna untuk masa depan yang lebih cerah. Gambaran keterkaitan yang erat antara sejarah dengan manusia adalah peran sejarah dalam proses pembentukan sifat-sifat kemanusiaan sebagai pembentukan jati diri sejarah memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia, karena sejarah merupakan pengalaman dan ingatan manusia yang diceritakan.DK
Berdasarkanpemahaman itu, maka manusia dan sejarah memiliki keterkaitan yang erat dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Di bawah ini akan diuraikan tentang materi manusia dan sejarah. sejarah tanpa manusia adalah khayalan. Manusia dan sejarah merupakan kesatuan dengan manusia sebagai subjek dan objek sejarah. Apabila
Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia, karena manusia merupakan objek dari sejarah itu sendiri. Simak ulasannya melalui artikel berikut ini. Manusia merupakan objek utama dalam ilmu Sejarah, dengan hal-hal lain disekitarnya hanya sebagai unsur pendukung. Mengapa dalam peristiwa sejarah memiliki keterkaitan antara satu peristiwa dengan peristiwa lain? Setiap peristiwa–peristiwa dalam sejarah saling terkait, karena peristiwa sejarah tidak berdiri sendiri, namun terdapat hubungan kausalitas sebab akibat. Hal ini menyebabkan peristiwa sejarah di masa lalu masih memiliki pengaruh hingga sekarang. Mengapa kehidupan manusia tidak bisa lepas dari perubahan? kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari perubahan dan keberlanjutan karena kehidupan manusia bersifat dinamis yang artinya, kehidupan manusia terus bergerak maju seiring perputaran waktu, dan berbagai perubahan terus terjadi saling berkaitan dan berkelanjutan. Mengapa sejarah selalu berkaitan dengan masa depan? Jawaban sejarah berkaitan dengan masa depan karena manusia masa sekarang kini belajar dari masa yang lampau dan masa kini menjadi harapan harapan masa yang akan datang. Masa lalu menjadi pijakan masa kini dan masa kini menjadi harapan dan cita-cita masa depan. Mengapa manusia memegang peranan penting dalam sejarah? Dalam peristiwa sejarah, manusia memegang peranan penting. SEBAB Manusia merupakan objek kajian penelitian sejarah. Peristiwa sejarah dialami oleh manusia dan diceritakan kembali oleh manusia. Bagaimana keterkaitan antara manusia ruang dan waktu dalam sejarah? Jawaban Konsep ruang berarti tempat dimana manusia melakukan sebuah peristiwa/ sejarah. Sedangkan konsep waktu itu menunjukkan kapan peristiwa itu dilakukan. Setiap kejadian/ peristiwa yang dilakukan pasti meliputi tempat dan waktu, hal ini yg menjadikan kedua konsep tersebut tidak dapat dipisahkan. Apa yang kalian ketahui tentang hubungan manusia ruang dan waktu dalam sejarah? Dalam ilmu sejarah, manusia tidak dapat berdiri sendiri hanya dengan ruang tanpa waktu, begitupun manusia tidak dapat terlepas dan berkaitan hanya dengan waktu tanpa adanya ruang. Ketiga-tiganya selalu ada dan berkolaborasi melahirkan sejarah. Peristiwa masa lalu akan selalu menjadi sejarah. Bagaimana keterkaitan antara waktu dan sejarah? Keterkaitan waktu dengan sejarah menjadi dasar pokok pembagian sebuah peristiwa sejarah, dimana pembagian sejarah berdasarkan waktu dibagi menjadi 3 bagian yaitu waktu yang lalu, waktu peristiwa sekarang dan yang akan datang dan lebih mudah untuk mempelajari tentang sejarah jika memakai periode waktu yang berdasarkan … Apa kaitannya sejarah dengan kehidupan masa lampau masa kini dan masa depan? Dalam kaitannya antara masa lalu, masa kini dan masa depan dalam sejarah adalah sebagai penghubung antara peristiwa-peristiwa yang terjadi. Peristiwa sejarah dimasa lalu mempengaruhi masa kini dan peristiwa saat ii mempengaruhi masa depan. Bagaimana keterkaitan tempat dalam sejarah? Keterkaitan ruang atau tempat dlm sejarah yaitu dalam terjadinya suatu sejarah tidak terlepas dari adanya ruang sejarah atau tempat berlangsungnya suatu sejarah. Ruang atau tempat inilah yang menjadi salah satu bukti otentik bahwa sejarah benar-benar pernah terjadi. Bagaimana kedudukan sejarah tanpa adanya keberadaan manusia? Kedudukan sejarah saat tanpa manusia itu tidak ada nilai nya, karena manusia lah yang mengukir sebuah sejarah menjadi mengandung nilai, agar bisa mendapatkan pembelajaran dari sejarah itu sendiri untuk manusia yang hidup di masa selanjutnya. Apa peran manusia dalam perubahan dalam sejarah? Jadi, jawaban yang tepat adalah A. Peran manusia dalam sejarah adalah sebagai subjek atau pelaku sejarah, dimana peristiwa sejarah berhubungan erat dengan aktifitas manusia yang menimbulkan perubahan dan keputusan yang dihasilkan oleh sebagian manusia memiliki dampak yang besar bagi masyarakat ataupun lingkungan. Kapan dikatakan bahwa sejarah itu mengalami perubahan? Sejarah dikatakan sebagai perubahan apabila dalam masyarakat terjadi perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan terjadi karena adanya pengaruh dari luar. Misalnya gerakan nasionalisme di Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan dari gerakan romantik di Eropa. Mengapa manusia dikatakan hidup dalam perubahan dan keberlanjutan? manusia mengalami perubahan dan berkelanjutan maksudnya manusia dalam setiap detiknya mengalami perkembangan apabila dalam kehidupan masyarakat terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Mengapa mempelajari sejarah itu penting bagi kehidupan manusia masa kini dan masa yang akan datang? Mempelajari sejarah memungkinkan manusia zaman sekarang mengetahui kesalahan-kesalahan manusia di masa lalu atau mengetahui kunci keberhasilan para pendahulu. Mengetahui kelemahan dan kekurangan di masa silam berguna agar manusia zaman sekarang tidak mengulangi lagi di masa sekarang dan masa mendatang. Apakah sejarah selalu berkaitan dengan masa lalu? Oleh karena itu, semua peristiwa masa lalu dapat disebut sebagai peristiwa sejarah. Mengapa generasi sekarang perlu belajar sejarah dari generasi masa lalu? Banyak alasan mengapa kita harus mempelajari sejarah ,dan juga sejarah juga tetap menjadi salah satu pilar pendidikan secara menyeluruh seperti Sejarah dapat membantu kita memahami orang dan masyarakat, serta sejarah juga berkontribusi dalam pemahaman moral. Mengapa manusia dikatakan sebagai pelaku utama dalam sejarah? karena manusia mampu menciptakan dunia kultural, manusia mampu dan berani mempertanyakan mengapa dirinya menjadi manusia, sedangkan binatang dan tumbuhan tidak pernah menanyakan eksistensinya sebagai binatang atau tumbuhan, karena kesadaran akan eksistensi tersebutlah manusia mempunyai peluang aktif dalam proses … Referensi Pertanyaan Lainnya1Apa saja jenis jenis brosur?25 jam dikurangi 7200 detik berapa?3Jelaskan apa yang dimaksud dengan teater tradisional?4Apa contoh transpor aktif?5Bagaimana solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan?6Tangga nada minor akan menimbulkan kesan apa?7Apa arti penting daerah dalam mewujudkan kemakmuran rakyat?8Apa saja karakteristik bahan keras alam?9Berapa Hasil dari 4 √ 2 pangkat 2?10Apa yang dimaksud dengan kalimat majemuk hubungan syarat? manusiadan sejarah memiliki keterkaitan yang erat. tanpa sejarah kedudukan manusia. SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; SMA; Sejarah; manusia dan sejarah memiliki keterkaitan yang erat SS. Sarita S. 22 Maret 2020 03:31. Pertanyaan. manusia dan sejarah memiliki keterkaitan yang erat. tanpa sejarah kedudukan manusia
Manusia dan sejarah memiliki suatu keterkaitan yang erat. Tanpa sejarah, patut dipertanyakan eksistensi manusia sebagai makhluk hidup yang tinggal dan menetap. tanpa manusia, sejarah pun menjadi Pernyataan di atas didasari oleh konsep bahwa sejarah yang didalamnya terdiri dari kejadian-kejadian memilik manusia sebagai objeknya. Kuntowijoyo mengemukakan bahwa sejarah adalah suatu rekonstruksi masa lalu yang sudah barang tentu disusun oleh komponen-komponen tindakan manusia berupa yang dipikirkan, dilakukan dan diucapkan. Sederhananya adalah, Sejarah adalah suatu bidang yang mempelajari tentang apa yang dilakukan, dipikirkan dan diucapkan manusia pada masa lalu. Sejarah secara tidak langsung telah mengabarkan eksistensi manusia. Seperti formula yang diungkapkan para filsuf eksistensialis “Esensi dari kenyataan manusiawi adalah eksistensi”. Sejalan dengan rumus ini, filsuf Spanyol mengemukakan rumusannya bahwa Man has no nature, what he has is juga tampak ingin membuktikan eksistensi mereka pada suatu masa. Fasiltas yang digunakan sebagai sarana pembuktian itu seperti goresan, lukisan, tulisan dokumen juga monument. Dengan item-item tersebut, diharapkan dapat menjadi petunjuk tentang kehadiran mereka. Fasilitas yang digunakan juga dapat dibuat oleh orang lain. Sebagaimana yang dilakukan oleh para Firaun di Mesir yang menugasi seorang “juru tulis” the scriber khusus untuk mencatat dan merekam sejarah mereka. Hal-hal yang di ungkapkan tadi membuktikan bahwa sejarah merupakan fenomena manusiawi tentang keberadaan manusia. Keterkaitan yang erat antara manusia dengan sejarah juga dapat di gambarkan oleh peran sejarah dalam proses pembentukan sifat-sifat kemanusiaan yang berujung pada pembentukan jati diri manusia. Menurut Fuad Hassan 1989, sejarah adalah manifestasi yang khas manusiawi, pengenalan sejarah merupakan kenyataan yang dapat ditelusuri sejak perkembangan kemanusiaan yang paling dini. Herder dalam Taufik Abdullah19851 menyatakan bahwa sejarah adalah proses ke arah tercapainya kemanusiaan yang tertinggi. Proses itu adalah dimana manusia berusaha untuk membentuk dan menemukan jatidirinya. Dari yang tidak tahu apa-apa menjadi ragu-ragu akan suatu hal, lalu mengerti dan paham. Sejarah yang mengkaji masalah kemanusiaan memiliki inti utama berupa penguraian makna diri setiap orang. Penguraian makna diri itu sangatlah sulit mengingat betapa rumitnya masalah kemanusiaan itu. Karena itu, mengkaji dan mendialogkannya merupakan tindakan yang penting. Romano Gardin 1885-1968 menyatakan bahwa manusia harus dihadapkan pada masalah kemanusiaan secara berulang-ulang. Ia harus mencari dan menyelidiki semua kemungkinan yang tampak terbuka bagi dirinya juga permasalahannya. Layaknya sejarah yang berperan dalam kehidupan manusia. Manusia pun berperan dalam sejarah. Dalam hal ini, manusia berperan dalam menghadirkan eksistensi sejarah. Esistensi sejarah tersebut dapat muncul apabila manusia dalam kehidupannya telah beranjak menuju hari esok sehingga meninggalkan hari kemarin. Dengan demikian, “hari kemarin” menjadi perwujudan dari eksistensi sejarah. Contoh yang paling sederhana adalah seperti ini ; diri kita ang saat ini sudah berumur 20, 30, 50 atau berapapun, tentunya tidak tidak langsung terlahir langsung seumur itu. Dan itu pun membuktikan bahwa setiap manusia memiliki masa lalu. Dan masa lalu itulah yang menjadi bukti eksistensi sejarah yang di perani manusia di dalamnya. Tanpa manusia, mustahil sejarah sebagai proses maupun cerita dapat dihadirkan. Karena manusialah yang menetukan sejarahnya sendiri. Sejarah itu terletak dalam suatu dinamika. Dinamika itu timbul akibat dari sifat manusia yang dinamis. Selama manusia itu bergerak bertindak, berfikir dan berucap maka akan mendorong terjadinya perubahan demi perubahan yang seiring berjalannya waktu perubahan-perubahan itu akan menjadi suatu komponen-komponen sejarah. Dalam ilmunya, sejarah memiliki dimensi spasial tempat dan dimensi temporal waktu. Disinilah dimensi temporal berlaku. Dimensi temporal sangat penting bagi karakter dasar sejarah. Sejarah yang berisi perubahan-perubahan yang dilakukan manusia berkonotasi dengan waktu. Dengan begitu, dapat ditarik kesimpulan bahwa sejarah hanya dapat muncul apabila perubahan-perubahanyang dilakukan manusia terjadinya didalamnya. Manusia dalam sejarah dapat mencakup manusia sebagai subjek dalam sejarah dan manusia sebagai objek dalam sejarah. Manusia sebagai subjek sejarah berarti tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini kebanyakan dilakukan oleh para sejarawan yang meneliti dan menulis peristiwa masa lalu. Manusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif. Obejektivitas penceritaan sejarah oleh manusia sangatlah rendah. Ini disebabkan oleh ikatan emosional dan intelektual dalam diri setiap manusia. Orang Indonesia yang menulis tentang sejarah perjuangan Indonesia dalam menghadapi penjajah sudah barang tentu tulisannya akan lebih membela kepentingan rakyat Indonesia yang dijajah. Sebaliknya, apabila orang belanda menulis tentang sejarah yang melibatkan mereka tentunya akan lebih mengarah kepada pembelaannya terhadap latarbelakang dan asal negerinya. Realitas dalam sejarah tidak memiliki makna dengan sendirinya. Tetapi realitas itu dimaknai oleh manusia-manusia yang menentukan arus kesejarahan. Sehingga makna yang didapat pun berbeda satu sama lain. Disinalah tantangan bagi para sejarawan, dimana mereka dituntut untuk memaknai isi sejarah secara seobjektif mungkin ditambah dengan pemakaian sudut pandang masa kini dalam mendalami isi sejarah yang memiliki sudut pandang masa lalu yang tentu berbeda. Manusia yang mempengaruhi sejarah karena manusialah yang membuat sejarah. Karena manusia yang mengendalikan sejarah berarti menegaskan kedinamisan dirinya. Karena manusia yang membuat sejarah, sudah seharusnya setiap dari diri kita menjadi seorang sejarawan. Minimal sejarawan bagi diri sendiri every man is own historians. Dalam sudut pandang manusia sebagai objek sejarah, manusia merupakan menu sejarah yang di kaji oleh subjek. Objek yang berarti masuk dalam konteks “yang telah terjadi” Sedang dalam sudut pandang manusia sebagai subjek sejarah, manusia dapat menjadi penyedia menu sejarah tersebut.
1 Sejarah memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia. Pernyatan tersebut berarti A. manusia tidak dapat hidup tanpa sejarah B. sejarah menciptakan kehidupan manusia C. sejarah mempengaruhi gerak aktivitas manusia D. sejarah menceritakan kisah kehidupan manusia E. sejarah merupakan kenangan masa lalu manusia 2. Aditya Nugroho TAS tes akhir semester Manusia dan sejarah memiliki suatu keterkaitan yang erat. Tanpa sejarah, patut dipertanyakan eksistensi manusia sebagai makhluk hidup yang tinggal dan menetap. tanpa manusia, sejarah pun menjadi Pernyataan di atas didasari oleh konsep bahwa sejarah yang didalamnya terdiri dari kejadian-kejadian memilik manusia sebagai objeknya. Kuntowijoyo mengemukakan bahwa sejarah adalah suatu rekonstruksi masa lalu yang sudah barang tentu disusun oleh komponen-komponen tindakan manusia berupa yang dipikirkan, dilakukan dan diucapkan. Sederhananya adalah, Sejarah adalah suatu bidang yang mempelajari tentang apa yang dilakukan, dipikirkan dan diucapkan manusia pada masa lalu. Manusia dalam sejarah dapat mencakup manusia sebagai subjek dalam sejarah dan manusia sebagai objek dalam sejarah. Manusia sebagai subjek sejarah berarti tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini kebanyakan dilakukan oleh para sejarawan yang meneliti dan menulis peristiwa masa lalu. Manusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif. Manusia yang mempengaruhi sejarah karena manusialah yang membuat sejarah. Karena manusia yang mengendalikan sejarah berarti menegaskan kedinamisan dirinya. Karena manusia yang membuat sejarah, sudah seharusnya setiap dari diri kita menjadi seorang sejarawan. Minimal sejarawan bagi diri sendiri every man is own historians. Dalam sudut pandang manusia sebagai objek sejarah, manusia merupakan menu sejarah yang di kaji oleh subjek. Objek yang berarti masuk dalam konteks “yang telah terjadi” Sedang dalam sudut pandang manusia sebagai subjek sejarah, manusia dapat menjadi penyedia menu sejarah tersebut. A. Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah Konsep Ruang dalam Sejarah Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian Sumaatmadja, 1981. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi laut, sungai, dan danau dan dibawah permukaan bumi air dan tanah sampai ke kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme dan makluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi. Konsep waktu dalam mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang. Demikian kita memahami tempat ruang dan waktu tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Konsep Waktu dalam Sejarah Waktu dimensi temporal memiliki dua makna yanki makna denotatif dan makna konotatif . makna waktu secara denotatif adalah merupakan satu kesatuan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan sebagainya. Sedangkan makna waktu secara konotatif adalah waku sebagai suatu konsep. Ruang dimensi spasial merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa alam maupun peristiwa social dan peristiwa sejarah dalam proses perjalanan waktu. Manusia dimensi manusia adalah pelaku dalam peristiwa social dan peristiwa sejarah. dengan demikian ketiga konsep tersebut, yaitu ruang, waktu, dan manusia merupakan tiga unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan waktu dalam sejarah keterkaitan antara waktu dengan peristiwa sejarah meliputi 4 hal berikut a. Perkembangan Perkembangan masyarakat terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk yang lain. biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Contoh paling jelas adalah perkembangan demokrasi Amerika Serikat yang mengikuti perkembangan kota. Perkembangan masyarakat manusia dari masa lampau sampai sekarang. b. Kesinambungan Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Dikatakan bahwa pada mulanya kolonialisme adalah kelajutan dari patrionalisme. Demikianlah, kebijakan kolonialisme hanya mengadopsi kebiasaan lama. c. Pengulangan Pengulangan terjadi bila peristtiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi pada masa yang selanjutnya, misalnya ; jatuhnya kekuasaan Presiden Soekarno akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa. Peristiwa ini kembali terjadi, dimana presiden Soeharto lengser akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa. d. Perubahan Perubahan terjadi apabila masyarakat mengalami pergeseran dan perkembangan. Akan tetapi, asumsinya adalah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan ini terjadi akibat pengaruh dari luar. Contohnya, gerakan Padri di Sumatera Barat yang menentang kaum Adat sering dianggap sebagai hasil pengaruh gerakan Wahabi di Arab yang ditularkan lewat para haji sepulang dari Mekkah, dan tidak puas dengan kekuasaan kaum Adat. Keterkaitan Antara Waktu dengan Pembabakan Sejarah Proses dalam sejarah memperlihatkan perubahan, peralihan, dan pergantian. Untuk memperoleh pemahaman yang baik tentang sejarah, yakni mendapatkan gambaran yang bermakna mengenai masa lampau kehidupan dan masyarakat manusia, maka sejarah harus diberi bentuk tertentu berupa cerita sejarah. sejarah diberi bentuk dengan mengadakan pelukisan peristiwa sejarah. Faktor-faktor perubahan sosial berdasarkan arah timbulnya pengaruh a. Faktor Internal 1 Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk yang sangat cepat akan mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat, khususnya dalam lembaga kemasyarakatannya. Salah satu contohnya disini adalah orang akan mengenal hak milik atas tanah, mengenal system bagi hasil, dan yang lainnya, dimana sebelumnya tidak pernah mengenal. Sedangkan berkurangnya jumlah penduduk akan berakibat terjadinya kekosongan baik dalam pembagian kerja, maupun stratifikasi social, hal tersebut akan mempengaruhi lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada. 2 Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru discovery ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama invention. Suatu proses social dan kebudayaan yang besar, tetapi terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama disebut dengan inovasi. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur kebudayaanbaru yang tersebar ke lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsure kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Penemuan baru sebagai akibat terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat ataupun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery sendiri akan berubah menjadi invention, jika masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru tersebut. 3 Munculnya berbagai bentuk pertentangan conflict dalam masyarakat. Pertentangan ini bisa terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok. Mmisalnya saja pertentangan antara generasi muda dengan generasi tua. Generasi muda pada umumnya lebih senang menerima unsur-unsur kebudayaan asing, dan sebaliknya generasi tua tidak menyenangi hal tersebut. Keadaan seperti ini pasti akan mengakibatkan perubahan dalam masyarakat. 4 Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Revolusi yang terjadi pada suatu masyarakat akanm membawa akibat berubahnya segala tata cara yang berflaku pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Biasanya hal ini diakibatkan karena adanya kebijaksanaan atau ide-ide yang berbeda. Misalnya, Revolusi Rusia Oktober 1917 yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga. b. Faktor Eksternal 1 Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya. 2 Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah. Misalnya, terjadinya perang antarsuku ataupun negara akan berakibat munculnya perubahan-perubahan, pada suku atau negara yang kalah. Pada umunya mereka yang menang akan memaksakan kebiasaan-kebiasaan yang biasa dilakukan oleh masyarakatnya, atau kebudayaan yang dimilikinya kepada suku atau negara yang mengalami kekalahan. 3 Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Adanya proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing ini disebut dengan akulturasi. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut. Pengaruh-pengaruh itu dapat timbul melalui proses perdagangan dan penyebaran agama. Faktor Pendukung dan Penghalang Proses Perubahan Faktor Pendukung Proses Perubahan Terjadinya suatu proses perubahan pada masyarakat, diakibatkan adanya faktor yang mendorongnya, sehingga menyebabkan timbulnya perubahan. Faktor pendorong tersebut menurut Soerjono Soekanto antara lain Kontak dengan kebudayaan lain Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion difusi. Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu kepada individu lain. Dengan proses tersebut manusia mampu untuk menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebar luaskan kepada semua masyarakat, hingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Proses difusi dapat menyebabkan lancarnya proses perubahan, karena difusi memperkaya dan menambah unsur-unsur kebudayaan yang seringkali memerlukan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang lama dengan yang baru. Sistem pendidikan formal yang maju Pada dasarnya pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi individu, untuk memberikan wawasan serta menerima hal-hal baru, juga memberikan bagaimana caranya dapat berfikir secara ilmiah. Pendidikan juga mengajarkan kepada individu untuk dapat berfikir secara obyektif. Hal seperti ini akan dapat membantu setiap manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuh kebutuhan zaman atau tidak. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju Bila sikap itu telah dikenal secara luas oleh masyarakat, maka masyarakat akan dapat menjadi pendorong bagi terjadinya penemuan-penemuan baru. Contohnya hadiah nobel, menjadi pendorong untuk melahirkan karya-karya yang belum pernah dibuat. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang deviation Adanya toleransi tersebut berakibat perbuatan-perbuatan yang menyimpang itu akan melembaga, dan akhirnya dapat menjadi kebiasaan yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat. Sistem terbuka pada lapisan masyarakat Adanya system yang terbuka di dalam lapisan masyarakat akan dapat menimbulkan terdapatnya gerak social vertical yang luas atau berarti member kesempatan kepada para individu untuk maju atas dasar kemampuan sendiri. Hal seperti ini akan berakibat seseorang mengadakan identifikasi dengan orang-orang yang memiliki status yang lebih tinggi. Identifikasi adalah suatu tingkah laku dari seseorang, hingga orang tersebut merasa memiliki kedudukan yang sama dengan orang yang dianggapnya memiliki golongan yang lebih tinggi. Hal ini dilakukannya agar ia dapat diperlakukan sama dengan orang yang dianggapnya memiliki status yang tinggi tersebut. Adanya penduduk yang heterogen Terdapatnya penduduk yang memiliki latar belakang kelompok-kelompok social yang berbeda-beda, misalnya ideology, ras yang berbeda akan mudah menyulut terjadinya konflik. Terjdinya konflik ini akan dapat menjadi pendorong perubahan-perubahan sosial di dalam masyarakat. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu Terjadinya ketidakpuasan dalam masyarakat, dan berlangsung dalam waktu yang panjang, juga akan mengakibatkan revolusi dalam kehidupan masyarakat. Adanya orientasi ke masa depan Terdapatnya pemikiran-pemikiran yang mengutamakan masa yang akan datang, dapat berakibat mulai terjadinya perubahan-perubahan dalam system social yang ada. Karena apa yang dilakukan harus diorientasikan pada perubahan di masa yang akan datang. Faktor Penghalang Proses Perubahan Di dalam proses perubhan tidak selamanya hanya terdapat faktor pendorong saja, tetapi juga ada faktor penghambat terjadinya proses perubahan tersebut. Faktor penghalang tersebut antara lain Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat Terlambatnya ilmu pengetahuan dapat diakibatkan karena suatu masyarakat tersebut hidup dalam keterasingan dan dapat pula karena ditindas oleh masyarakat lain. Sikap masyarakat yang tradisional Adanya suatu sikap yang membanggakan dan memperthankan tradisi-tradisi lama dari suatu masyarakat akan berpengaruh pada terjadinya proses perubahan. Karena adanya anggapan bahwa perubahan yang akan terjadi belum tentu lebih baik dari yang sudah ada. Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya. Organisasi sosial yang telah mengenal system lapisan dapat dipastikan aka nada sekelompok individu yang memanfaatkan kedudukan dalam proses perubahan tersebut. Contoh, dalam masyarakat feodal dan juga pada masyarakat yang sedang mengalami transisi. Pada masyarakat yang mengalami transisi, tentunya ada golongan-golongan dalam masyarakat yang dianggap sebagai pelopor proses transisi. Karena selalu mengidentifikasi diri dengan usaha-usaha dan jasa-jasanya, sulit bagi mereka untuk melepaskan kedudukannya di dalam suatu proses hubungan dengan masyarakat lain. Hal ini biasanya terjadi dalam suatu masyarakat yang kehidupannya terasing, yang membawa akibat suatu masyarakat tidak akan mengetahui terjadinya perkenmbangan-perkembangan yang ada pada masyarakat yang lainnya. Jadi masyarakat tersebut tidak mendapatkan bahan perbandingan yang lebih baik untuk dapat dibandingkan dengan pola-pola yang telah ada pada masyarakat tersebut. Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru. Anggapan seperti inibiasanya terjadi pada masyarakat yang pernah mengalami hal yang pahit dari suatu masyarakat yang lain. Jadi bila hal-hal yang baru dan berasal dari masyarakat-masyarakat yang pernah membuat suatu masyarakat tersebut menderita, maka masyarakat ituakan memiliki prasangka buruk terhadap hal yang baru tersebut. Karena adanya kekhawatiran kalau hal yang baru tersebut diikuti dapat menimbulkan kepahitan atau penderitaan lagi. Adanya hambatan yang bersifat ideologis. Hambatan ini biasanya terjadi pada adanya usaha-usaha untuk merubah unsur-unsur kebudayaan rohaniah. Karena akan diartikan sebagai usaha yang bertentangan dengan ideologi masyarakat yang telah menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat tersebut. Adat atau kebiasaan Biasanya pola perilaku yang sudah menjadi adat bagi suatu masyarakat akan selalu dipatuhi dan dijalankan dengan baik. Dan apabila pola perilaku yang sudah menjadi adat tersebut sudah tidak dapat lagi digunakan, maka akan sulit untuk merubahnya, karena masyarakat tersebut akan mempertahankan alat, yang dianggapnya telah membawa sesuatu yang baik bagi pendahulu-pendahulunya. Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya proses perubahan tersebut, secara umum memang akan merugikan masyarakat itu sendiri. Karena setiap anggota dari suatu masyarakat umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih daripada yang sudah didapatnya. Hal tersebut tidak akan diperolehnya jika masyarakat tersebut tidak mendapatkan adanya perubahan-perubahan dan hal-hal yang baru. Faktor penghambat dari proses perubahan social ini, oleh Margono Slamet dikatakannya sebagai kekuatan pengganggu atau kekuatan bertahan yang ada di dalam masyarakat. kekuatan bertahan adalah kekuatan yang bersumber dari bagian-bagian masyarakat yang Menentang segala macam bentuk perubahan. Biasanya golongan yang paling rendah dalam masyarakat selalu menolak perubahan, karena mereka memerlukan kepastian untuk hari esok. Mereka tidak yakin bahwa perubahan akan membawa perubahan untuk hari esok. Menentang tipe perubahan tertentu saja, misalnya ada golongan yang menentang pelaksanaan keluarga berencanasaja, akan tetapi tidak menentang pembangunan-pembangunan lainnya. Sudah puas dengan keadaan yang ada. Beranggapan bahwa sumber perubahan tersebut tidak tepat. Golongan ini pada dasarnya tidak menentang perubahan itu sendiri, akan tetapi tidak menerima perubahan tersebut oleh karena orang yang menimbulkan gagasan perubahan tidak dapat mereka terima. Hal ini dapat dihindari dengan jalan menggunakan pihak ketiga sebagai penyampai gagasan tersebut kepada masyarakat. Kekurangan atau tidak tersedianya sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan diinginkan. Hambatan tersebut selain dari kekuatan yang bertahan, juga terdapat kekuatan pengganggu. Kekuatan pengganggu ini bersumber dari Kekuatan-kekuatan di dalam masyarakat yang bersaing untuk memperoleh dukungan seluruh masyarakat dalam proses pembangunan. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan, yang dapat mengganggu pelaksanaan pembangunan. Kesulitan atau kekomplekkan perubahan yang berakibat lambatnya penerimaan masyarakat terhadap perubahan yang akan dilakukan. Perbaikan gizi, keluarga berencana, konservasi hutan dan lain-lain, adalah beberapa contoh dari bagian itu. Kekurangan sumber daya yang diperlukan dalam bentuk kekurangan pengetahuan, tenaga ahli, keterampilan, pengertian, biaya dan sarana serta yang lainnya. B. Manusia Dalam Perubahan dan Berkelanjutan Perubahan dalam sejarah Perubahan ini dapat diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang terus bergerak seiring dengan perjalanan kehidupan masyarakat. Heraclitus mengatakan “Panta rei”, artinya tidak ada yang tidak berubah, semuanya mengalir, masyarakat sewaktu-waktu bergerak dan berubah. Wertheim, menuliskan, History is a continuity and change Sejarah adalah peristiwa yang berkesinambungan dan perubahan. Perkembangan kehidupan dalam masyarakat ada yang berlangsung lambat dan ada yang cepat. Arah perubahan dibedakan atas keadaan yang lebih baik progres dan keadaan yang lebih buruk regres. Berkelanjutan dalam sejarah Dalam mempelajari sejarah, rangkaian peristiwa yang ada merupakan peristiwa yang berkelanjutan. Kehidupan manusia saat ini merupakan mata rantai dari kehidupan masa lampau, sekarang dan masa mendatang. Setiap peristiwa tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari peristiwa lain. Selain membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo meliputi perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan. Disebut mengalami perkembangan apabila dalam kehidupan masyarakat terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Perkembangan terjadi biasanya dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks. Misalnya adalah perkembangan demokrasi di Amerika yang mengikuti perkembangan kota. Pada awalnya masyarakat di Amerika tinggal di kota-kota kecil. Di kota-kota kecil itulah tumbuh dewan-dewan kota, tempat orang berkumpul. Dari kota-kota kecil mengalami proses menjadi kota-kota besar hingga menjadi kota metropolitan. Di sini, demokrasi berkembang mengikuti perkembangan kota. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Misalnya pada masa kolonial, kebijakan pemerintah kolonial mengadopsi kebiasaan lama, antara lain dalam menarik upeti raja taklukan, Belanda meniru raja-raja pribumi. Sementara itu disebut pengulangan apabila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi pada masa berikutnya, misalnya menjelang presiden Soekarno jatuh dari kekuasaannya pada tahun 1960-an banyak terjadi aksi dan demonstrasi, khususnya yang dilakukan oleh para mahasiswa. Demikian halnya menjelang presiden Soeharto jatuh pada 1998, juga banyak terjadi aksi dan demonstrasi. Sedangkan dikatakan perubahan apabila dalam masyarakat terjadi perkembangan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan terjadi karena adanya pengaruh dari luar. Misalnya gerakan nasionalisme di Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan dari gerakan romantik di Eropa. Berhubungan dengan konsep waktu ini lah dikisahkan kehidupan manusia pada masa lalu. Masa lalu merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Namun, masa lalu bukanlah suatu masa yang terhenti dan tertutup. Masa lalu bersifat terbuka dan berkesinambungan sehingga dalam sejarah, masa lalu manusia bukan demi masa lalu itu sendiri. Segala hal yang terjadi di masa lalu dapat dijadikan acuan untuk bertindak di masa kini dan untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa datang.
Jawabanbenar : waktu menjadi penentu perjalanan hidup manusia. Waktu menjadi salah satu hal yang penting di dalam sejarah dikarenakan waktu menjadi penentu perjalanan hidup manusia. Tanpa adanya waktu, kita tidak bisa menentukan kapan terjadinya peristiwa atau sejarah tersebut. Unsur-unsur sejarah - Sejarah adalah hal yang telah terjadi di
Ilustrasi artikel Penjelasan Keterkaitan Erat Sejarah dengan Kehidupan Manusia. Sumber WeiSejarah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena manusia adalah subjek serta objek dalam sejarah. Sejarah mencatat berbagai peristiwa penting yang dialami manusia dalam periode waktu tertentu. Dalam artikel berikut ini, kita akan menyimak lebih jauh pengertian sejarah sebagai ilmu serta keterkaitannya dengan kehidupan manusia. Pengertian Ilmu SejarahMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI daring, sejarah dapat diartikan sebagai berikutAsal-usul keturunan, atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi di masa menurut buku Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia oleh R. Moh. Ali 2005 12, pengertian sejarah antara lainJumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, dan peristiwa dalam kenyataan di sekitar tentang perubahan-perubahan tersebut dan yang bertugas menyelidiki perubahan dan lain mempelajari dan menyelidiki perubahan-perubahan yang terjadi dalam suatu periode kehidupan manusia serta peristiwa penting yang terjadi dalam suatu masa tertentu. Ilustrasi artikel Penjelasan Keterkaitan Erat Sejarah dengan Kehidupan Manusia. Sumber HazelwoodKeterkaitan Sejarah dengan Kehidupan ManusiaMenurut buku Ilmu Sejarah Sebuah Pengantar oleh M. Dien Madjid dan Johan Wahyudhi 2014 75, sejarah sebagai ilmu bersifat empiris, artinya dibangun berdasarkan pengalaman hidup manusia yang dicatat dalam dokumen dan dari dokumen-dokumen tersebut ditemukan fakta-fakta yang kemudian diinterpretasikan menjadi cerita dari sejarah adalah manusia yang terikat waktu. Manusia dan waktu memilika hubungan yang erat. Manusia sebagai objek menjadi lebih penting dari rentang waktu itu sendiri. Eksplanasi memiliki peranan penting dalam kajian sejarah yang memaparkan dan menjelaskan peristiwa yang menyangkut manusia. Manusia juga merupakan subjek yang memegang peranan penting dalam sebuah peristiwa atau kejadian dalam sejarah. Dari penjelasan ini dapat kita simpulkan bahwa sejarah memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan manusia karena sejarah merekam berbagai peristiwa atau kejadian penting, yaitu ketika manusia menjadi subjek dan objek di artikel Penjelasan Keterkaitan Erat Sejarah dengan Kehidupan Manusia. Sumber Meyer penjelasan mengenai ilmu sejarah dan keterkaitannya yang erat dengan kehidupan manusia. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda mengenai ilmu sejarah. IND .
  • fj8r07jxl6.pages.dev/77
  • fj8r07jxl6.pages.dev/951
  • fj8r07jxl6.pages.dev/270
  • fj8r07jxl6.pages.dev/244
  • fj8r07jxl6.pages.dev/62
  • fj8r07jxl6.pages.dev/19
  • fj8r07jxl6.pages.dev/935
  • fj8r07jxl6.pages.dev/212
  • fj8r07jxl6.pages.dev/656
  • fj8r07jxl6.pages.dev/791
  • fj8r07jxl6.pages.dev/140
  • fj8r07jxl6.pages.dev/929
  • fj8r07jxl6.pages.dev/142
  • fj8r07jxl6.pages.dev/629
  • fj8r07jxl6.pages.dev/491
  • manusia dan sejarah memiliki keterkaitan erat tanpa sejarah kedudukan manusia