Carakeluar dari zona tersebut adalah dengan mencoba hobi baru, maka teman yang baru juga akan kamu dapatkan. Oline Tan | Miss O 20th Praktisi Self Development, Certified Mental Therapist · Penulis punya 642 jawaban dan 56,9 rb tayangan jawaban · 1 Jun
BAB II KERANGKA Store Atmosphere Pengertian Store Atmosphere Store Atmosphere merupakan penciptaan suasana toko melalui visual, penataan, cahaya, musik dan aroma yang dapat menciptakan lingkungan pembelian yang nyaman sehingga dapat mempengaruhi persepsi dan emosi konsumen untuk melakukan pembelian Levy, 2001 576. Keseluruhan rancangan yang diciptakan bertujuan untuk membangun citra toko dan membangun karakteristik toko yang mempengaruhi keadaan emosional calon konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Menurut Lamb et al 2001 105 “Store atmosphere suasana toko yaitu suatu keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik, dekorasi dan lingkungan sekitarnya”. Sutisna 2001 164 mengatakan store atmosphere adalah “penataan ruang dalam instore dan ruang luar outstore yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pelanggan”. Keseluruhan tata letak fisik toko dilakukan untuk menciptakan kenyamanan bagi pelanggan. Faktor-faktor dan tujuan store atmosphere Beberapa faktor yang berpengaruh dalam menciptakan suasana toko menurut Lamb et al 2001108, yaitu1. Jenis karyawan, Karakteristik umum karyawan, sebagai contoh rapi, ramah, berwawasan luas, atau berorientasi pada pelayanan. 2. Jenis barang dagangan dan kepadatan, Jenis barang dagangan yang dijual bagaimana barang tersebut dipajang menentukan suasana yang ingin diciptakan oleh pengecer. 3. Jenis perlengkapan tetap fixture dan kepadatan, Perlengkapan tetap bisa elegan terbuat dari kayu jati, trendi dari logam dan kaca tidak tembus pandang. Perlengkapan tetap harus konsisten dengan suasana umum yang ingin diciptakan. 4. Bunyi suara, Bunyi suara bisa menyenangkan atau menjengkelkan bagi seorang pelanggan. Musik juga bisa membuat konsumen tinggal lebih lama di toko. Musik dapat mengontrol lain lintas di toko, menciptakan suasana citra, dan menarik atau mengarahkan perhatian pembelinya. 5. Aroma, Bau bisa merangsang maupun mengganggu penjualan. Penelitian menyatakan bahwa orang-orang menilai barang dagangan secara lebih positif, menghabiskan waktu yang lebih untuk berbelanja. dan umumnya bersuasana hati lebih baik bila ada aroma yang dapat disetujui. Para pengecer menggunakan wangi antara lain sebagai perluasan dan strategi eceran. 6. Faktor visual, Warna dapat menciptakan suasana hati atau memfokuskan perhatian, warna merah kuning atau oranges dianggap sebagai warna yang hangat dan kedekatan yang diinginkan. Warna-warna yang menyejukkan seperti hijau, dan violet digunakan untuk membuka tempat yang tertutup, dan menciptakan suasana yang elegan dan bersih. Pencahayaan juga dapat mempunyai pengaruh penting pada suasana toko. Konsumen takut untuk berbelanja pada malam hari di daerah tertentu dan lebih merasa senang bila tempat itu memiliki pencahayaan yang kuat untuk alasan keselamatan. Tampak luar .suatu toko juga mempunyai pengaruh pada suasana yang diinginkan dan hendaknya tidak menerbitkan kesan pertama yang mengkhawatirkan bagi pembelanja. Store atmosphere mempunyai tujuan tertentu. Menurut Lamb et al 2001 105-109, dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Penampilan eceran toko membantu menentukan citra toko, dan memposisikan eceran toko dalam benak konsumen. 2. Tata letak yang efektif tidak hanya akan menjamin kenyamanan dan kemudahan melainkan juga mempunyai pengaruh yang besar pada pola lalu lintas pelanggan dan perilaku Cakupan Store Atmosphere Menurut Levi dan Weitz 2001 118, Store atmosphere terdiri dari dua hal, yaitu Instore atmosphere dan Outstore atmosphere1. Instore Atmosphere Instore Atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di dalam ruangan yang menyangkut a. Internal Layout merupakan pengaturan dari berbagai fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak meja kursi pengunjung, tata letak meja kasir, dan tata letak lampu, pendingin ruangan, sound. b. Suara merupakan keseluruhan alunan suara yang dihadirkan dalam ruangan untuk menciptakan kesan rileks yang terdiri dari live music yang disajikan restoran dan alunan suara musik dari sound system. c. Bau merupakan aroma-aroma yang dihadirkan dalam ruangan untuk meniptakan selera makan yang timbul dari aroma makanan dan minuman dan aroma yang ditimbulkan oleh pewangi ruangan. d. Tekstur merupakan tampilan fisik dari bahan bahan yang digunakan untuk meja dan kursi dalam ruangan dan dinding ruangan. e. Desain interior bangunan adalah penataan ruang-ruang dalam restoran kesesuaian meliputi kesesuaian luas ruang pengunjung dengan ruas jalan yang memberikan kenyamanan, desain bar counter , penataan meja, penataan lukisan-lukisan, dan sistem pencahayaan dalam Outstore atmosphere Outstore atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di luar ruangan yang menyangkut a. External Layout yaitu pengaturan tata letak berbagai fasilitas restoran diluar ruangan yang meliputi tata letak parker pengunjung, tata letak papan nama, dan lokasi yang strategis. b. Tekstur merupakan tampilan fisik dari bahanbahan yang digunakan bangunan maupun fasilitas diluar ruangan yang meliputi tekstur dinding bangunan luar ruangan dan tekstur papan nama luar ruangan. c. Desain eksterior bangunan merupakan penataan ruangan-ruangan luar restoran meliputi desain papan nama luar ruangan, penempatan pintu masuk, bentuk bangunan dilihat dari luar, dan sistem pencahayaan luar Elemen Store Atmosphere Menurut Barry dan Evans 2004 455, “Atmosphere can be divided into several elements exterior, general interior, store layout, and displays .” Elemen Store atmosphere ini meliputi bagian luar toko, bagian dalam toko, tata letak ruangan, dan pajangan interior point of interest display, akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini1. Exterior bagian luar toko Karakteristik exterior mempunyai pangaruh yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan dengan sebaik mungkin. Kombinasi dari exterior ini dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang orang untuk masuk kedalam toko. Element-elemen exterior ini terdiri dari sub elemen-sub elemen sebagai berikut a. Storefront Bagian Muka Toko Bagian muka atau depan toko meliputi kombinasi papan nama, pintu masuk, dan konstruksi bangunan. Storefront harus mencerminkan keunikan, kemantapan, kekokohan atau hal-hal lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Khususnya konsumen yang baru sering menilai toko dari penampilan luarnya terlebih dahulu sehingga merupakan exterior merupakan faktor penting untuk mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi toko. b. Marquee Simbol Marquee adalah suatu tanda yang digunakan untuk memejang nama atau logo suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan, penulisan huruf, atau penggunaan lampu neon. Marquee dapat terdiri dari nama atau logo saja, atau dikombinasikan dengan slogan dan informasi lainya. Supaya efektif, marquee harus diletakan diluar, terlihat berbeda, dan lebih menarik atau mencolok daripada toko lain disekitarnya. c. Entrance Pintu Masuk Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat mengundang konsumen untuk masuk melihat ke dalam toko dan juga mengurangi kemacetan lalu lintas keluar masuk konsumen. d. Display Window Tampilan Jendela Tujuan dari display window adalah untuk mengidentifikasikan suatu toko dengan memajang barang-barang yang mencerminkan keunikan toko tersebut sehingga dapat menarik konsumen masuk. Dalam membuat jendela pajangan yang baik harus dipertimbangkan ukuran jendela, jumlah barang yang dipajang, warna, bentuk,dan frekuensi penggantiannya. e. Height and Size Building Tinggi dan Ukuran Gedung Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut. Misalnya, tinggi langit-langit toko dapat membuat ruangan seolah-olah lebih luas. f. Uniqueness Keunikan Keunikan suatu toko bisa dihasilkan dari desain bangunan toko yang lain dari yang lain. g. Surrounding Area Lingkungan Sekitar Keadaan lingkungan masyarakat dimana suatu toko berada, dapat mempengaruhi citra toko. Jika toko lain yang berdekatan memiliki citra yang kurang baik, maka toko yang lain pun akan terpengaruh dengan citra tersebut. h. Parking Tempat Parkir Tempat parkir merupakan hal yang penting bagi konsumen. Jika tempat parkir luas, aman, dan mempunyai jarak yang dekat dengan toko akan menciptakan Atmosphere yang positif bagi toko General Interior bagian dalam toko Yang paling utama yaneg dapat membuat penjualan setelah pembeli berada di toko adalah display. Desain interior dari suatu toko harus dirancang untuk memaksimalkan visual merchandising. Display yang baik yaitu yang dapat menarik perhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudah mengamati, memeriksa dan memilih barang dan akhirnya melakukan pembelian. Ada banyak hal yang akan mempengaruhi persepsi konsumen pada toko tersebut. Elemen-elemen general interior terdiri dari a. Flooring Lantai Penentuan jenis lantai, ukuran, desain dan warna lantai sangat penting, karena konsumen dapat mengembangkan persepsi mereka berdasarkan apa yang mereka lihat. b. Color and Lightening Warna dan Pencahayaan Setiap toko harus mempunyai pencahayaan yang cukup untuk mengarahkan atau menarik perhatian konsumen ke daerah tertentu dari toko. Konsumen yang berkunjung akan tertarik pada sesuatu yang paling terang yang berada dalam pandangan mereka. Tata cahaya yang baik mempunyai kualitas dan warna yang dapat membuat suasana yang ditawarkan terlihat lebih menarik, terlihat berbeda bila dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya. c. Scent and Sound Aroma dan Musik Tidak semua toko memberikan pelayanan ini, tetapi jika layanan ini dilakukan akan memberikan suasana yang lebih santai pada konsumen, khusunya konsumen yang ingin menikmati suasana yang santai dengan menghilangkan kejenuhan, kebosanan, maupun stres sambil menikmati makanan. d. Fixture Penempatan Memilih peralatan penunjang dan cara penempatan meja harus dilakukan dengan baik agar didapat hasil yang sesuai dengan keinginan. Karena penempatan meja yang sesuai dan nyaman dapat menciptakan image yang berbeda pula. e. Wall Texture Tekstur Tembok Tekstur dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat lebih menarik. f. Temperature Suhu Udara Pengelola toko harus mengatur suhu udara, agar udara dalam ruangan jangan terlalu panas atau dingin. g. Width of Aisles Lebar Gang Jarak antara meja dan kursi harus diatur sedemikian rupa agar konsumen merasa nyaman dan betah berada di toko. h. Dead Area Dead Area merupakan ruang di dalam toko dimana display yang normal tidak bisa diterapkan karena akan terasa janggal. Misal pintu masuk, toilet, dan sudut ruangan. i. Personel Pramusaji Pramusaji yang sopan, ramah, berpenampilan menarik, cepat, dan tanggap akan menciptakan citra perusahaan dan loyalitas konsumen. j. Service Level Macam-macam tingkat pelayanan menurut Kotler yang dialih bahasakan oleh Teguh,Rusli, dan Molan 2000 adalah self service, self selection, limited service, dan full service. k. Price Harga Pemberian harga bisa dicantumkan pada daftar menu yang diberikan agar konsumen dapat mengetahui harga dari makanan tersebut. l. Cash Refister Kasir Pengelola toko harus memutuskan penempatan lokasi kasir yang mudah dijangkau oleh konsumen. m. Technology Modernization Teknologi Pengelola toko harus dapat melayani konsumen secanggih mungkin. Misalnya dalam proses pembayaran harus dibuat secanggih mungkin dan cepat, baik pembayaran secara tunai atau menggunakan pembayaran cara lain, seperti kartu kredit atau debet. n. Cleanliness Kebersihan Kebersihan dapat menjadi pertimbangan utama bagi konsumen untuk makan di tempat Layout Ruangan Tata Letak Toko Pengelola toko harus mempunyai rencana dalam penentuan lokasi dan fasilitas toko. Pengelola toko juga harus memanfaatkan ruangan toko yang ada seefektif mungkin. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang layout adalah sebagai berikut a. Allocation of floor space for selling, personnel, and customers. Dalam suatu toko, ruangan yang ada harus dialokasikan untuk 1 Selling Space Ruangan Penjualan Ruangan untuk menempatkan dan tempat berinteraksi antara konsumen dan pramusaji. 2 Personnel Space Ruangan Pegawai Ruangan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pramusaji seperti tempat beristirahat atau makan. 3 Customers Space Ruangan Pelanggan Ruangan yang disediakan untuk meningkatkan kenyamanan konsumen seperti toilet, ruang tunggu. b. Traffic Flow Arus Lalu Lintas Macam-macam penentuan arus lalu lintas toko, yaitu 1 Grid Layout Pola Lurus Penempatan fixture dalam satu lorong utama yang panjang. 2 Loop/Racetrack Layout Pola Memutar Terdiri dari gang utama yang dimulai dari pintu masuk, mengelilingi seluruh ruangan, dan biasanya berbentuk lingkaran atau persegi, kemudian kembali ke pintu masuk. 3 Spine Layout Pola Berlawanan Arah Pada spine layout gang utama terbentang dari depan sampai belakang toko, membawa pengunjung dalam dua arah. 4 Free-flow Layout Pola Arus Bebas Pola yang paling sederhana dimana fixture dan barang-barang diletakan dengan Interior Point of Interest Display Dekorasi Pemikat Dalam TokoInterior point of interest display mempunyai dua tujuan, yaitu memberikan informasi kepada konsumen dan menambah store atmosphere, hal ini dapat meningkatkan penjualan dan laba toko. Interior point of interest display terdiri dari a. Theme Setting Display Dekorasi Sesuai Tema Dalam suatu musim tertentu retailer dapat mendesain dekorasi toko atau meminta pramusaji berpakaian sesuai tema tertentu. b. Wall Decoration Dekorasi Ruangan Dekorasi ruangan pada tembok bisa merupakan kombinasi dari gambar atau poster yang ditempel, warna tembok, dan sebagainya yang dapat meningkatkan suasana Keputusan Pembelian Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk 2007 285 yaitu, “Keputusan pembelian konsumen adalah seleksi terhadap dua pilihan atau lebih. Dengan perkataan lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong 2003 224 yaitu “keputusan pembelian adalah saat konsumen membeli suatu produk dalam waktu tertentu”. Proses Keputusan Pembelian Konsumen Kotler 2002 184 menjelaskan secara umum tentang proses keputusan pembelian dalam model 5 Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian KonsumenPengenalan masalah Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan pembelian Sumber Philips Kotler 2002 185 Model ini merupakan proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam memahami keputusan pembelian. Tahapan dalam model ini adalah 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang rasa lapar, haus, seks naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal, sehingga memicu pemikiran untk melakukan pembelian. 2. Pencarian Informasi Pada tingkat ini seseorang menjadi lebih perseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Secara umum konsumen menerima informasi terpenting tentang sebuah produk komersial, dimana informasi tersebut didominasi pemasar. Beberapa sumber informasi utama konsumen adalah pribadi yang meliputi keluarga, teman, tetangga, dan rekan. Komersial yang meliputi iklan, situs web penyalur, kemasan, tampilan. Publik yang meliputi media massa, organisasi dan eksperimental yang meliputi penanganan, pemeriksaan dan penggunaan produk. Sumber sumber informasi tersebut melaksanakan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi keputusan pembelian. 3. Evaluasi Alternatif Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk mengambil keputusan. Konsumen akan mempertimbangkan manfaat termasuk keterpercayaan merk dan biaya atau resiko yang akan diperoleh jika membeli suatu produk. Berbagai resiko seperti resiko waktu, tenaga, biaya, resiko psikologis dan sosial akan dipertimbangkan oleh konsumen. 4. Keputusan Pembelian Konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Keputusan pembelian ini sendiri dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu sikap orang lain dan uang akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal yaitu intensitas sikap orang lain terhadap pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Faktor yang lain adalah faktor situasi yang tidak dapat diantisipasi. Hal ini terjadi ketika konsumen mengambil keputusan pembelian terhadap suatu produk ada faktor keadaan yang tidak terduga sehingga konsumen merubah tujuan pembelian tersebut dengan menunda atau menghindari keputusan yang sangat dipengaruhi oleh resiko yang diperkirakan. 5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah melakukan pembelian konsumen mungkin akan mengalami konflik karena melihat beberapa hal tertentu yang dikhawatirkan atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Pada perilaku pasca pembelian ini ada beberapa hal yang akan terjadi seperti kepuasan pasca pembelian yang merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, maka semakin besarlah ketidakpuasan yang terjadi. Tindakan pasca pembelian, tindakan ini muncul dari puas tidak konsumen dalam melakukan konsumsi produk. Apabila konsumen puas, konsumen akan cenderung mengatakan hal-hal yang baik tentang merek kepada orang lain. Bila konsumen tidak puas maka akan terjadi hal yang sebaliknya ataupun konsumen tersebut akan mengabaikan merek yang tidak dapat memuaskan kebutuhannya tersebut. Hal yang terakhir adalah penggunaan dan penyingkiran pasca pembelian, semakin cepat pembeli mengkonsumsi produk maka akan semakin cepat pembeli tersebut kembali ke pasar. Artinya, semakin tinggi tingkat penggunaan produk maka akan semakin cepat produk tersebut disingkirkan karna masa pakainya. Menurut Kotler 2002 202, pengambilan keputusan konsumen adalah seleksi yang dilakukan konsumen terhadap dua pilihan alternatif produk atau lebih. Terdapat 5 peran yang yang dimainkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian, antara lain 1. Pencetus initiator, yaitu seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu barang/jasa. 2. Pembawa pengaruh influencer, yaitu orang yang memiliki pandangan atau nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian. 3. Pengambil keputusan decider, yaitu seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap komponen keputusan pembelian. 4. Pembelian buyer, yaitu orang yang melakukan pembelian secara nyata. 5. Pemakai user, yaitu orang yang mengkonsumsi dan menggunakan barang/jasa yang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Faktor-faktor yang mempengarui keputusan pembelian konsumen terdiri dari faktor internal dan eksternal. Menurut Hawkins et al Supranto,2007 3 , faktor internal meliputi persepsi, pembelajaran, memori, motivasi, kepribadian, emosi, sikap, sedangkan faktor eksternal meliputi budaya, sub budaya, demografis, status sosial, kelompok rujukan, Faktor-faktor internal Faktor internal merupakan faktor dari dalam individu yang memiliki pengaruh yang sangat penting terterhadap keputusan individu. Pengaruh yang dimaksud adalah berkaitan dengan penilaian individu terhadap suatu alternatif produk yang ada yang mengarahkan seseorang untuk mengambil keputusan membeli suatu produk yang meliputi a. Persepsi Persepsi adalah proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi dan mengartikan masukan informasi guna menciptakan suatu gambaran yang berarti dari lingkungan sekitarnya Kotler, 2005 216. b. Pembelajaran Pembelajaran merupakan istilah yang dipergunakan untuk menguraikan proses dengan mana memori dan perilaku diubah sebagai suatu hasil dari proses informasi secara sadar dan tak sadar Supranto,2007 115. c. Memori Memori merupakan seluruh akumulasi pembelajaran pengalaman sebelumnya. Terdiri dari dua komponen, yaitu memori jangka pendek dan panjang. Memori jangka pendek merupakan porsi/ bagian dari seluruh memori yang pada saat terkirim currently diaktifkan atau dipergunakan Supranto,2007 129. d. Motivasi Motivasi merupakan kekuatan yang enejik yang menggerakkan perilaku dan memberikan tujuan dan arah pada perilaku. Suatu motif motive merupakan kostruk construct mewakili kekuatan dalam inner force yang tidak terlihat dan memaksa suatu respon perilaku dan memberikan pengarahan khusus terhadap respon Supranto, 2007 93 e. Kepribadian Kepribadian personality merupakan suatu karakteristik individu mengenai kecendrungan merespon lintas situasi yang mirip. Kepribadian konsumen menunjukkan dan mengarahkan perilaku yang dipilih untuk mencapai tujuandalam situasi yang berbeda Supranto, 2007 104. f. Emosi Emosi adalah perasaan yang secara relatif tidak terkontrol yang mempengaruhi perilaku secara kuat Supranto, 2007 108. g. Sikap Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan dan manfaat dari objek tersebut Sumarwan, 2004 136.3. Faktor-faktor eksternal a. Budaya Budaya culture adalah keseluruhan yang kompleks complex whole meliputi pengetahuan, kepercayaan, snei, hukum, moral, kebiasaan, dan setiap kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh oleh setiap orang sebagai anggota masyarakat Supranto, 2007 21 b. Sub Budaya Sub budaya merupakan segmen atau bagian dari masyarakat, sub budaya dan kelas sosial merupakan kelompok sosial dimana anggota-anggotanya sama memiliki makna budaya yang sama, akan tetapi keduanya merupakan bagian dari masyarakat yang lebih luas, jadi akan didipengaruhi oleh budaya secara keseluruhan Supranto, 2007 47. c. Demografis Demografis merupakan suatu akibat dan suatu sebab dari nilai budaya dan kultural Supranto, 2007 . d. Kelas Sosial Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup, nilai-nilai yang dianut Sumarwan, 2002 219. e. Kelompok Rujukan/ Acuan Kelompok Rujukan/Acuan adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok rujukan/ atau acuan digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah referensi dalam membentuk respons afektif dan kognitif dan perilaku Sumarwan,2002 250. f. Keluarga Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang terikat oleh perkawinan, darah keturunan anakatau cucu, dan adopsi Sumarwan, 2002 227. Kerangka Konseptual Store Atmosphere Keputusan Pembelian X Konsumen Y Penelitian Terdahulu Untuk menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan 4 refrensi jurnal dan skripsi yaitu sebagai berikut 1. Syafik 2011 sebelumnya telah melakukan penelitian dengan topik yang berkaitan dengan topik diatas dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Store Atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen si Eva Bakery Gresik”. Hipotesis yang penulis rumuskan dalam penelitian ini adalah bahwa Store Atmosphere yang terdiri dariexterior, general interior, store layout dan display interior berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di EvaBakery Gresik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang ada di Eva Bakery Gresik, dengan menggunakan 100 sampel konsumen. Alat analisis yang digunakan adalah dengan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS versi 10 for windows. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan tingkat signifikan 2,5% dan uji F dengan tingkat signifikan 5%. Hasil persamaan regresi yang diperoleh adalah Y = 1,833 + 0,274 X1 + 0,317 X2 + 0,36 X3 + 0,100 X4 Kesimpulannya yaitu, Store Atmosphere yang terdiri dari exterior, general interior, store layout dan display interior berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan Pembelian Konsumen di Eva Bakery Gresik. 2. Helga Megawati 2008 sebelumnya telah melakukan penelitian dengan judul yang sama y aitu “Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian Kosumen Pada Butik Rumah Cinta”. Penelitian ini menggunakan analisis koefisien rank spearman. Hasil analisi menunjukkan tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan store atmosphere yang dilakukan ole h “Rumah Cinta” adalah setuju bahwastore atmosphere telah dilaksanakan dengan baik, begitu pula dengan analisa tanggapan konsumen bahwa mereka setuju dengan melakukan pembelian di “Rumah Cinta”. Hasil penelitian menggunakan korelasiRank Spearman Rs menunjukkan hubungan yang searah dan positif antara store atmosphere dengan keputusan pembelian konsumen. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan tabel t juga menunjukkan bahwa H ditolak, dan Ha diterima, yaitu menunjukkan bahwa ada pengaruh yang berarti antara store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memiliki kesimpulan bahwa store atmosphere dapat berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian apabila pelaksanaan store atmosphere tersebut dilaksanakan dengan baik, begitupun sebaliknya. 3. Adityas Agung Wicaksono 2012 yang dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen Rumahku Art Cafe di Magelang” menyimpulkan hasil dari penelitiannya yang menunjukkan bahwa store atmosphere kurang memiliki pengaruh pada pembelian pertama. Penyebabnya mungkin adalah store atmosphere hanya akan dirasakan konsumen ketika konsumen telah berada dalam sebuah kafe. sehingga pada keputusan pembelian, terutama pembelian pertama akan lebih dipengaruhi oleh hal lain. Pada penelitian ini ditemukan beberapa hal hal yang mempengaruhi pembelian seperti media komunikasi atau promosi dan faktor Rianti Pratiwi 2010 telah melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Blind Cafe Bandung”. Hasil analisis pernyataan responden terhadap store atmosphere di Blind Cafe Bandung diperoleh nilai rata- rata keseluruhan sebesar 4,01 yang berarti bahwa konsumen menganggap pelaksanaan store atmosphere pada Blind Cafe Bandung telah dilaksanakan dengan baik karena berada pada interval 3,40-4,19. Hasil penelitian yang dilakukan dengan pengujian koefisien korelasi diperoleh nilai sebesar yang menunjukkan Rank Spearman hubungan yang sangat kuat serta nilai positif yang menunjukkan searah antara store atmosphere dengan keputusan pembelian konsumen. Sedangkan besarnya pengaruh Kd store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen pada Blind Cafe Bandung sebesar 92,16% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini sebesar 7,84%. Berdasarkan analisis ujihitung tabel hipotesis , didapat t sebesar 23,75 dan t sebesar 1,679 dengan hitung tingkat kekeliruan 5%. Ini menunjukkan bahwa t lebih besar darpada ttabel, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara store atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen. Dengan

Sebuahgedung olahraga mempunyai enam buah pintu. Seseorang masuk gedung tersebut kemudian saat keluar melalui pintu yang berbeda. Berapa banyak cara orang tersebut keluar masuk gedung olahraga? Jawab: Pintu gedung olahraga:

BAB IV ANALISIS Pendekatan Perancangan Arsitektur Sesuai Topik Topik untuk perancangan Asrama Mahasiswa ini adalah arsitektur berkelanjutan yang artinya perancangan yang mempertahankan sumber daya alam, memikirkan efek keberlanjutan dari dirancangnya suatu bangunan. Sehubungan dengan topik tersebut karena masih terlalu luas, maka ruang perancangan lebih dipersempit lagi menjadi hemat energi. Hemat energi ini sangat berhubungan sekali dengan iklim. Dalam hal ini iklim yang dimaksud adalah iklim tropis basah. Adapun ciriciri iklim tropis basah adalah radiasi matahari dan curah hujan sangat tinggi, suhu udara tinggi 21oC-33oC, kelembaban tinggi 60%-90%, dan kecepatan angin relatif rendah 5m/detik. Untuk itu maka haruslah massa bangunan dipikirkan dengan baik agar menghasilkan kenyamanan bagi penghuni asrama. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan adalah posisi dan tata letak bangunan, gubahan massa, fasade bangunan dan dimensi bangunan. Analisis Kegiatan dan Sistem Ruang Analisa Pelaku Kegiatan Adapun asrama yang akan dirancang akan memiliki beberapa kelompok pelaku kegiatan, seperti 44 - Pengelola Adalah pihak yang bertugas untuk mengelola seluruh kegiatan di dalam asrama baik untuk penghuni maupun untuk pihak lain, seperti tamu, servis, dan urusan umum. Pengelola akan menjadi pengawas dari semua kejadian di dalam asrama, melakukan administrasi dan melakukan perawatan bangunan. - Penghuni Penghuni asrama adalah seorang yang secara sah menyewa atau terpilih untuk menempati unit hunian asrama dan memiliki hak untuk memakai fasilitas-fasilitas di dalam asrama. Penghuni asrama adalah seorang mahasiswa yang dikhususkan untuk yang datang dari luar kota atau propinsi. Kegiatan yang dilakukan biasanya adalah tidur, makan, belajar, dan bersosialisasi. - Pengunjung / Tamu pemilik unit asrama Pihak yang tidak mempunyai hak untuk tinggal di dalam asrama dan memiliki kepentingan tertentu yang tidak rutin, baik memiliki kepentingan di unit hunian atau fasilitas penunjang lainnya. - Servis Pihak yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung dengan unit hunian asrama, tetapi mendukung kegiatan yang ada di dalam asrama. Kegiatan tersebut seperti melayani cleaning, laundry, mekanikal&electrical, dll. 45 Analisa Penghuni Sasaran utama penghuni dari asrama ini adalah mahasiswa yang mengikuti kegiatan belajar-mengajar di Binus University, khususnya yang datang dari luar kota Jakarta dan luar propinsi, untuk waktu hanya 1 tahun. Menurut sumber dari ATL Applied Technology Laboratory Uniersitas Bina Nusantara, jumlah rata-rata mahasiswa yang datang dari luar kota dan luar propinsi adalah sebagai berikut Tabel 2. Jumlah Mahasiswa Pendatang Aktif Angkatan 2004 2005 2006 2007 Grand Total Jurusan Fakultas Ekonomi Fakultas Ilmu Komputer Fakultas Teknik Fakultas Sastra Fakultas Program Ganda Fakultas Ekonomi Fakultas Ilmu Komputer Fakultas Teknik Fakultas Sastra Fakultas Progam Ganda Fakultas Ekonomi Fakultas Ilmu Komputer Fakultas Teknik Fakultas Sastra Fakultas Program Ganda Fakultas Ekonomi Fakultas Ilmu Komputer Fakultas Teknik Komunikasi Pemasaran Psikologi Fakultas Sastra Fakultas Program Ganda Total 152 535 97 109 70 265 1255 128 120 701 253 1558 137 98 107 330 1526 158 142 28 122 134 7416 Sumber ATL Applied Technology Laboratory 2008 46 Rata-rata mahasiswa pendatang yang masih aktif kuliah di Binus setiap tahun ada sebanyak 7416 / 4 = 1854 orang. Dengan perbandingan mahasiswa berjenis kelamin pria sebanyak 4842 orang 65% dan wanita sebanyak 2574 orang 35%. Karakteristik Penghuni mahasiswa Mahasiswa sebagai penghuni utama memiliki beberapa karakteristik seperti - Bersemangat tinggi untuk belajar dan mencari sesuatu yang baru; - Banyak melakukan aktifitas seperti olahraga, bermain, belajar, bersosialisasi, makan, dan tidur; - Membutuhkan seseorang/tempat yang dapat mendukung semangatnya dalam proses mengikuti pendidikan; - Membutuhkan kenyamanan untuk bersantai. Analisa Kegiatan Tabel 3. Analisa Kegiatan Penghuni Pemakai Penghuni Mahasiswa Jenis Kegiatan Datang dengan berjalan kaki atau membawa kendaraan Parkir kendaraan dan masuk plaza Masuk lobby Pergi ke unit hunian - Istirahat - Mandi, buang air kecil dan besar - Menonton TV - Belajar Bersosialisasi Makan, minum Beribadah 47 Pengelola Servis Tamu Relasi penghuni Tamu Pengguna fasilitas Menggunakan fasilitas umum asrama Datang dengan berjalan kaki atau membawa kendaraan Parkir kendaraan dan masuk plaza Masuk lobby Bekerja di kantor Menerima tamu Istirahat, makan, minum Pergi ke toilet Datang berjalan kaki Bekerja Istirahat, makan ,minum Pergi ke toilet Datang dengan berjalan kaki atau membawa kendaraan Parkir kendaraan dan masuk plaza Masuk lobby Pergi ke unit hunian Datang dengan berjalan kaki atau membawa kendaraan Parkir kendaraan dan masuk plaza Masuk lobby Menggunakan fasilitas asrama Adapun beberapa fasilitas Asrama yang disediakan Tabel 4. Analisa Kebutuhan Penghuni Kebutuhan Wadah Kesehatan Klinik Pengelolaan Kantor Olahraga Lapangan Outdoor Sosialisasi Lobby – Kantin Taman Perpustakaan Warnet Belajar Kebutuhan Hidup Mini Market Komunikasi Wartel 48 Analisa Persyaratan Ruang Manusia perlu beberapa hal penting untuk ’hidup’ dalam suatu hunian. Agar bisa bebas beraktivitas, mempunyai produktivitas yang tinggi, dan memiliki kenyamanan yang maksimal. Dalam mendesain ruang, perlu diperhatikan beberapa hal ini 1. Kenyamanan Audio Merancang ruang agar diperoleh ketenangan dalam ruangan dimana manusia beraktivitas. Dengan tujuan, agar diperoleh kenikmatan kerja dan komunikasi yang baik, dapat menyaring suara yang mengganggu baik dari dalam maupun dari luar ruang atau dari ruang yang berdampingan. Dalam pemenuhan kenyamanan audio suatu ruang maka bisa dipakai beberapa cara, seperti - Menjauhkan bangunan dari sumber kebisingan, - Memakai material yang dapat meredam suara kayu, kain, gypsum, dll, - Memakai sistem akustik, diamana suara di dalam ruangan harus sampai pada setiap tempat tujuan dengan derajat intensitas suara yang cukup dan kemudian dengan cepat ’mati’, sebelum disusul suku kata berikutnya, - Menanam pepohonan untuk meredam suara. 2. Kenyamanan Visual Artinya ruang harus nyaman dari segi pencahayaan , tidak terlalu gelap untuk dipakai dan juga tidak terlalu silau. 49 Peran cahaya bagi suatu ruang adalah sebagai - Penerangan ruang, - Kesehatan, - Kenyamanan; keamanan, - Penampilan; dekorasi; prestise. Sedangkan, penerangan dalam ruang mempunyai dua sumber, yaitu cahaya alami dan buatan. Sesuai dengan prinsip arsitektur berkelanjutan, maka cahaya alami akan digunakan untuk menerangi suatu ruangan. Dimana ada beberapa keuntungan juga dengan memakai cahaya alami sebagai penerangan utama, yaitu - Hemat listrik, - Sinar Infra Merah kalor matahari, adalah syarat mutlak kehidupan makhluk di bumi, - Ultra Violet dapat membunuh bakteri,virus di udara. Kenyamanan ini bisa dicapai lewat beberapa perancangan arsitektur - Rencana jendela besar & bentuk, - Bentang bangunan, bangunan jangan terlalu lebar bentangnya supaya memudahkan cahaya alami dapat dengan mudah menerobos ke semua sudut bangunan. 3. Kenyamanan Thermal Adalah suatu kondisi dimana manusia merasa puas terhadap kondisi thermal disekitarnya. Kenyamanan thermal dapat dicapai dengan cara alami angin dan buatan AC, kipas angin, exhaust fan, dll. 50 Suhu nyaman sangat diperlukan agar produktifitas maksimal, dengan suhu tubuh konstan + 37o C tubuh tidak melakukan usaha apapun, seperti menggigil atau berpeluh untuk mencapai 37o C Sekali lagi untuk memenuhi prinsip sustainable design, lebih baik memakai cara yang alami yaitu, mengalirkan udara dalam ruangan sehingga tercapai kenyamanan yang diiginkan. Adapun aspek yang berpengaruh dalam kenyamanan thermal - Rentang temperatur 24-18o C, - Kelembaban RH 40-60%, - Aliran udara air velocity 0 – 0,20 m/dtk, - Laju metabolisme tubuh/aktivitas, - Tahanan pakaian. Beberapa cara untuk mencapai kenyamanan thermal - Pilih bahan penutup atap yang lambat merambatkan panas, - Marmer dan batu alam untuk lantai dan tembok, - Untuk ruang yang plafond rendah dan bentang lebar, perlu alat bantu mekanis exhaust van, otomatis, - Menggunakan ventilasi silang, - Penataan perabot agar tidak menghalangi pergerakan udara. 4. Kenyamanan Spasial Manusia tidak hanya butuh kenyamanan fisik, tetapi kenyamanan psikis juga. Bayangkan betapa menderitanya manusia yang hidup didalam tempat yang 51 sempit, secara psikologis tempat itu ’menekan’ kehidupannya dan membuat manusia menjadi depresi bahkan sampai stress berat. Maka, dalam mendesain suatu ruang harus dibuat space yang besar dimana manusia didalamnya nyaman bergerak dan beraktivitas. Sehingga produktivitas manusia juga tidak terganggu. Analisa Kebutuhan dan Dimensi Ruang Unit hunian yang akan dirancang adalah sebanyak 500 mahasiswa yang khususnya datang dari luar kota dan propinsi Jakarta. Dengan perbandingan lakilaki perempuan = 65% 35%. Pemisahan jenis kelamin dirancang dengan membuat pemisahan bangunan asrama. Karena mahasiswa juga berasal dari fakultas yang berlainan, maka kamar yang digunakan juga dirancang sedikit berbeda. Contoh mahasiswa arsitektur membutuhkan ruang lebih untuk menaruh bahan-bahan membuat maket dan kertas gambar, dibandingkan dengan mahasiswa manajemen yang hanya memerlukan tempat menaruh buku, atau mahasiswa teknik komputer yang hanya memerlukan ruang untuk komputernya. Perbandingan presentase mahasiswa dari berbagai fakultas adalah 40% Ilmu Komputer, 20% Ekonomi, 15% Teknik; 15% Program Ganda, 5% Sastra. Jadi, akan ada 2 tipe unit hunian yang akan dirancang dalam asrama kali ini, yaitu unit hunian dengan tipe untuk 4 orang Fakultas ilmu komputer, ekonomi, program ganda, dan sastra dan tipe untuk 2 orang Fakultas teknik jurusan arsitektur dan DKV. 52 Ruang Pengelola Kebutuhan Ruang Ruang kepala asrama Ruang sekretaris, ruang tunggu Ruang administrasi Ruang rapat Sirkulasi Total Kapasitas Standar 3 orang 10 m2 6 orang 20 m2 15 orang 10 orang 3 m2 / orang 3 m2 / orang 20% Sumber Luas DA 10 m2 A 20 m2 DA DA A 45 m2 30 m2 21 m2 126 m2 Tabel 5. Besaran Ruang Pengelola Unit Hunian Kebutuhan Ruang Kamar tidur Ruang belajar Sirkulasi Total Kapasitas Standar 4 orang 10 m2 4 orang 2 m2 / orang 20% Sumber A A A Luas 10 m2 8 m2 m2 m2 Sumber A A A Luas 27 m2 100 m2 m2 m2 Tabel 6. Besaran Unit Hunian Perpustakaan Kebutuhan Ruang Ruang penyimpanan Ruang baca Sirkulasi Total Kapasitas Standar 100 orang 1 m2 20% Tabel 7. Besaran Ruang Perpustakaan Ruang Fitness Kebutuhan Ruang Ruang pengelola Ruang fitness Ruang ganti, bilas pria dan wanita Sirkulasi Total Kapasitas 3 orang 50 orang 15 orang Standar 3 m2 / orang 3 m2 / orang 16 m2 Sumber DA DA A Luas 9 m2 150 m2 32 m2 20% A m2 230 m2 Tabel 8. Besaran Ruang Fitness 53 Laundry Kebutuhan Ruang Ruang penerima Ruang periksa Chemical storage Linen Ruang laundry Sirkulasi Total Kapasitas Standar 21 m2 3 orang 2 m2 / orang 10 m2 10 m2 88 m2 20% Sumber A DA A A A A Luas 21 m2 6 m2 10 m2 10 m2 88 m2 27 m2 162 m2 Sumber A A A A Luas 4 m2 50 m2 16 m2 14 m2 85 m2 Tabel 9. Besaran Ruang Laundry Mini Market Kebutuhan Ruang Kasir Ruang jual Gudang Sirkulasi Total Kapasitas Standar 2 orang 2 m2 / orang 20% Tabel 10. Besaran Ruang Mini Market Kantin Kebutuhan Ruang Kasir Ruang makan Dapur Toilet Gudang Sirkulasi Total Kapasitas 2 orang 40 orang 3 orang 5 orang Standar 3 m2 / orang 2,5 m2 / orang 3 m2 / orang 1,5 m2 / orang 20% Sumber DA A A DA DA A Luas 6 m2 100 m2 9 m2 7,5 m2 5 m2 25,5 m2 153 m2 Sumber A A A DA A Luas 20 m2 21 m2 20 m2 30 m2 m2 m2 Tabel 11. Besaran Ruang Kantin Fasilitas Umum Kebutuhan Ruang ATM Fotokopi Wartel Warnet Sirkulasi Total Kapasitas 10 unit 10 orang 10 orang 20 orang Standar 2 m2 / orang 21 m2 2 m2 / orang 1,5 m2 / orang 20% Tabel 12. Besaran Ruang Fasilitas Umum 54 Servis Kebutuhan Ruang Gudang peralatan Ruang generator Control Panel Ruang ME AHU Sirkulasi Total Kapasitas Standar 1 unit 20 m2 / unit 15 unit 4 m2 / unit 20% Sumber A A A A A A Luas 15 m2 20 m2 10 m2 10 m2 60 m2 29 m2 174 m2 Tabel 13. Besaran Ruang Servis KET A = Asumsi; DA = Data Arsitek Total kebutuhan luas unit hunian Unit hunian tipe 1 = 425 orang x 21,6 m2 4 = m2 Unit hunian tipe 2 = 75 orang x 21,6 m2 untuk mahasiswa jurusan 2 Arsitektur dan DKV = 810 m2 jadi, total luas unit hunian = m2 Total kebutuhan luas fasilitas = m2 Maka luas total keseluruhan bangunan adalah m2 < KLB m2 55 Analisa Hubungan Antar Ruang Servis Asrama Pria Fasilitas penunjang Lobby Main Entrance Side Entrance Asrama Wanita Pengelola Gambar 8. Bubble Diagram Makro Unit hunian Lobby Pengawas Fasilitas penunjang Unit hunian Ruang komunal Gambar 9. Bubble Diagram Asrama 56 Analisis Lingkungan Tapak Dalam analisa lingkungan ini, akan dituju beberapa hal penting yang akan mendukung perancangan Asrama Mahasiswa. Beberapa hal yang akan dituju lewat analisa ini yaitu Pertama, penentuan letak main entrance dan service. Entrance merupakan elemen yang sangat penting keberadaanya dalam sebuah perancangan, karena dengan entrance yang sudah ditentukan, maka proses perancangan orientasi dan letak bangunan dan zoning akan lebih mudah karena pola sirkulasi di tapak sudah didapatkan. Kedua, setelah entrance ditetapkan maka penzoningan didalam tapak dapat ditentukan. Dengan penzoningan, dapat diketahui peruntukan lahan di dalam tapak, contohnya; menentukan daerah mana didalam tapak yang layak untuk hunian, daerah mana yang cocok untuk daerah public, dan sebagainya. Penzoningan juga mencakup untuk menentukan zoning vertikal zoning didalam sebuah bangunan. Terakhir, lewat analisa lingkungan ini akan didapatkan letak dan orientasi massa bangunan. Setelah entrance dan zoning tapak sudah dianalisa dan sudah ditentukan, sekarang dapat ditentukan letak dan orientasi massa bangunan. Hal ini juga salah satu elemen yang penting, karena dengan menentukan letak massa di lahan yang tepat kenyamanan penghuni akan dapat dicapai dengan maksimal. Dengan orientasi massa sudah didapatkan, bisa dibuat point of interest di titik pusat orientasi itu untuk menambah keindahan dan nilai jual tapak tersebut. Untuk menentukan ketiga hal tersebut, diperlukan beberapa hal penting untuk dianalisa sehubungan dengan kondisi dan potensi lingkungan tapak. 57 Analisa Kondisi dan Potensi Sekitar Tapak Kebon Jeruk Rawa Belong Kebayoran Gambar 10. Kondisi dan Kepadatan Sekitar Tapak Arus lalu lintas dari arah Kebayoran – Kebon Jeruk dan dari Jalan Rawa Belong memiliki intensitas kepadatan dan kebisingan yang sangat tinggi, apalagi pada jam-jam tertentu seperti pada waktu pergantian shift perkuliahan pada pukul dan Biasanya kedua arus lalu lintas yang padat itu akan bertemu di pertigaan dan menimbulkan kemacetan untuk dua arah tersebut. 58 Arus pemakai terbesar adalah dari Kebayoran ke arah kebon Jeruk karena arus tersebut adalah jalan utama dengan lebar jalan sekitar 10m. Artinya pintu masuk utama akan diletakkan di jalan utama agar mudah terlihat dan dicapai. Sedangkan arah dari Rawa Belong bukanlah jalan utama, selain lebar jalan kecil sekitar 6m, di jalan ini juga banyak pedagang makanan yang berjualan di pinggir jalan, kendaraan yang diparkir sembarangan, dan banyak pejalan kaki sehingga kelancaran berkendara sangat sulit didapat di jalan ini. Gambar 11. Kondisi Sekitar Tapak Warung dan pedagang makanan yang ada di pinggir jalan Gambar 12. Pedagang Makanan Parkir sembarangan di pinggir jalan Gambar 13. Kendaraan yang Parkir Dipinggir Jalan 59 Lalu kondisi bangunan yang letaknya berdempetan dan terlihat sudah tua membuat kesan kumuh. Daerah disekitar tapak jarang ditumbuhi pepohonan karena masyarakat sekitar lebih memilih untuk menjadikan lahan rumah mereka sebagai bangunan komersial seperti kos-kosan, rumah makan, toko komputer, tempat fotokopi, dan lain sebagainya. Hal ini membuat suhu udara disekitar sangat panas dan berdebu sekali. Gambar 14. Bangunan Komersial Padatnya lingkungan yang ada di sekitar tapak karena banyaknya hunian penduduk. Ditambah dengan banyaknya bangunan komersial. Bangunan Komersial 60 Gambar15. Bangunan Komersial2 Bisa disimpulkan bahwa tapak yang akan dibangun Asrama Mahasiswa ini berada di daerah yang macet, bising, panas, terkesan kumuh dan tidak nyaman. Padahal untuk suatu hunian seperti asrama ini sangat dibutuhkan ketenangan serta kenyamanan yang maksimal. Untuk menjawab permasalahan bising, maka pada bagian Barat tapak bagian yang berbatasan langsung dengan jalan utama diberi buffer berupa pagar tanaman dan double wall. Unit hunian dibuat lebih ke dalam tapak untuk mengurangi kebisingan. Tapak sebelumnya adalah bangunan hunian dan komersial, jadi topografi tapak hampir landai atau tidak berkontur. Tapak memiliki potensi yaitu banyak fasilitas yang sudah tersedia di sekitar tapak seperti warnet, mini mart, toko komputer, aksesoris, dan lainnya. Dan tentu saja tapak berada dekat dengan kampus, hal ini menjadi daya tarik mahasiswa khususnya dari luar kota Jakarta dan propinsi yang tertarik untuk memilih Asrama Mahasiswa Binus University ini. Analisa Entrance Suatu entrance dapat ditentukan dengan mempertimbangkan kondisi sekitar tapak, kemudahan pencapaian, informatif bagi pengguna tapak, dan berdasarkan peraturan yang ada. Entrance dapat dibagi menjadi 2, yaitu main entrance in dan out dan side entrance service. Menurut Neufert Architect Data ada beberapa kriteria dalam menentukan sebuah main Entrance, yaitu 61 1. Lebar Jalan - Lebar jalan utama didalam sebuah pemukiman dengan kondisi dua arah adalah m - Untuk jalan 2 arah bagi pintu samping di sebuah pemukiman dan terbatas bagi mobil harus mempunyai lebar 4 m 2. Perletakan - Terletak di daerah yang kepadatan arusnya relatif rendah - Mudah terlihat, informatif - Mudah diakses Menurut peraturan, pintu masuk dan keluar tapak harus 15 m dari tikungan. Dengan alasan agar akses pencapaian ke tapak dapat mudah dilihat, mudah untuk dicapai dengan kendaraan, dan tidak menimbulkan kecelakaan. Jika terlalu dekat dengan tikungan, pengguna kendaraan akan kesulitan untuk menemukan dan memasuki tapak. Setelah menganalisa semua aspek untuk menentukan perletakan pintu masuk dan keluar tapak serta pintu servis, maka dapat dibuat beberapa alternatif sebagai berikut 62 Alternatif 1 - SERVICE Kebon Jeruk Pintu masuk dan keluar ada di jalan utama karena akan lebih mudah dicapai dan IN U lebih informatif; - Pintu servis ditaruh di tempat yang berbeda, yaitu ada di sebelah Utara tapak, untuk OUT kenyamanan peng huni asrama; - Pintu keluar ditaruh agak jauh dari pertigaan dekat Kampus Anggrek agar tidak menimbulkan Kebayoran sumber kemacetan yang baru; Gambar 16. Alternatif Entrance1 - Pintu keluar dapat membuat sumber kemacetan baru, jika kendaraan ingin ke arah Kebon Jeruk. 63 Alternatif 2 - Kebon Jeruk SERVICE Pintu masuk dan pintu keluar ada di jalan utama, supaya lebih informatif U dan mudah dalam pencapaiannya; IN - Pintu servis ditempatkan di Timur tapak, untuk OUT pemudahan keluar masuk kendaraan servis dan pemusatan kegiatan; - Pintu masuk dan keluar jauh dari pertigaan, sehingga tidak menimbul Kebayoran kan kemacetan. Gambar 17. Alternatif Entrance2 64 Alternatif 3 - Kebon Jeruk Pintu masuk tapak SERVICE berada di jalan utama OUT IN untuk U memudahkan penghuni mencapai tapak dan lebih mudah terlihat informatif; - Pintu keluar berada di jalan kecil di belakang tapak, untuk meng hindari kepadatan lalu lintas di jalan utama ; - Kebayoran Pintu servis dibedakan untuk kenyaman penghuni asrama; Gambar 18. Alternatif Entrance3 - Pintu masuk dan keluar didekatkan agar tidak menghabiskan lahan dalam tapak untuk membangun hunian; - Pintu keluar di jalanan yang kecil hanya bisa satu arah, ditakutkan ada kendaraan dari arah berlawanan, dapat diatasi dengan memberi rambu-rambu satu arah.; 65 Dari ketiga alternatif diatas, penempatan entrance yang paling baik adalah alternatif ke 2. Pintu masuk dan keluar untuk kendaraan berada di jalan utama dan dibuat berdekatan untuk menghemat lahan tapak untuk sirkulasi kendaraan. Untuk mengatasi masalah kemacetan yang ditimbulkan dari sirkulasi keluar masuk tapak, pemecahannya adalah membuat entrance agak masuk ke dalam tapak. Lalu pintu servis ditempatkan di jalan kecil sebelah Barat tapak karena untuk mengurangi beban kemacetan arus lalu lintas Analisa Peruntukkan Lahan Untuk menentukan Zoning atau peruntukan lahan, haruslah dianalisa beberapa aspek terlebih dahulu, seperti analisa kondisi sekitar tapak, arus lalu lintas dan kepadatannya, view, kebisingan dan beberapa analisa yang lain, yaitu 1. Analisa Kelompok Kegiatan Kegiatan yang ada di atas tapak dapat dibagi menjadi beberapa hal - Sarana private, dimana dibutuhkan ketenangan dan kenyamanan yang tinggi; serta dapat memenuhi kebutuhan ruang dan psikis penghuni, - Sarana umum, seperti kantor pengelola, lobby, wartel, warnet, mini market, kantin, dan perpustakaan; untuk ruang-ruang ini dibutuhkan tempat yang nyaman yang mendukung sosisalisasi penghuni; - Sarana servis, seperti laundry disiapkan untuk penghuni asrama mahasiswa. 66 2. Analisa Kebutuhan Ruang Luar Ruang luar dapat dibagi menjadi - Lahan parkir, disediakan lahan parkir untuk mobil dan motor ; - Lapangan, untuk mendukung kebutuhan mahasiswa untuk kesehatan; - Taman, digunakan sebagai buffer, penyaring udara, dan estetika. 3. Analisa Hubungan Antar Kelompok Kegiatan Asrama Pria Plaza Pejalan kaki Parkir Lobby Main Entrance Pengelola Servis Side entrance Fasilitas penunjang Asrama Wanita Gambar 19. Bubble Diagram Makro 67 Pejalan kaki yang datang dari pedestrian kota akan diterima di plaza, setelah itu akan masuk ke lobby, dari lobby dapat diakses ke fasilitas penunjang atau unit hunian yang melalui ruang pengawas terlebih dahulu. Jika penghuni memakai kendaraan, setelah memarkir kendaraannya, penghuni/tamu masuk ke lobby, dan dapat ke unit hunian atau fasilitas penunjang. 4. Analisa View Pandangan dari luar tapak ke dalam tapak akan dibatasi dengan menggunakan penghalang berupa pepohonan atau pagar penghalang agar privasi penghuni dapat terjaga dengan pandangan dari dalam tapak ke luar sangat tidak menarik, karena yang terlihat hanya kepadatan lalu lintas dan kesan kumuh bangunan-bangunan yang ada disekitar tapak. Bisa diatasi dengan membuat taman-taman disepanjang pagar pembatas agar pandangan ke luar tapak dapat dihalangi. Gambar 20. Pagar Penghalang Pagar penghalang sebagai penghalang pandangan dan juga penghalang sinar matahari langsung. Sumber 68 Setelah analisa beberapa hal, berikut beberapa alternatif zoning secara horizontal Alternatif 1 - Zona Publik dan Semi publik ada di dekat jalan Servis utama untuk memudahkan pengunjung Publik & semi publik mencari informasi; Hunian - Zona pengembangan ada di bagian bawah tapak untuk pengembangan potensi tapak dan bangunan di masa depan; Pengembangan - Zona Hunian ada di bagian tengah tapak, jauh dari keramaian dan polusi Gambar 21. Alternatif 1 Penzoningan - udara; Zona Servis ada di bagian belakang tapak, agar pemudahan pencapaian kendaraan servis. 69 Alternatif 2 - Servis Zona Publik ada di bagian atas dan samping tapak, sebagai buffer dari keramaian jalan; Hunian Publik - Zona Semi Publik ada di bagian bawah tapak dekat dengan zona public; - Zona Hunian ada di bagian belakang tapak, untuk kenyamanan penghuni; Semi Publik - Zona Servis dapat diakses dari belakang tapak, untuk pemisahan fungsi dengan zona publik. Gambar 22. Alternatif 2 Penzoningan Alternatif 3 - Semi Publik ZonaPublik ada di dekat jalan utama untuk pemudahan memudahkan pencapaian pelayanan dan bagi pengunjung tapak; - Publik Zona Semi Publik ada di dekat jalan terbesar kedua, sebagai buffer zona Hunian private - Servis Gambar 23. Alternatif 3 Penzoningan Zona Hunian ada di bagian belakang tapak, terlindung dari kebisingan; - Zona Servis ada di bagian bawah tapak. 70 Kesimpulan zoning setelah analisa diatas adalah Service Publik & semi publik Hunian Pengembangan Gambar 24. Kesimpulan Penzoningan Bagian depan tapak ada zona publik dan semi publik yang dekat dengan jalan utama, sehingga dapat menjadi buffer bagi zona hunian dari kebisingan dan polusi udara. Alasan lainnya adalah untuk memudahkan pengunjung tapak yang ingin mencari informasi tentang asrama. 71 Zona hunian ada di bagian tengah tapak, jauh dari jalan utama. Dirancang khusus untuk kenyamanan penghuni. Zona servis ada didekat hunian dan berada di bagian belakang tapak untuk memudahkan pencapaian kendaraan servis. Dan untuk bagian bawah tapak digunakan untuk daerah pengembangan jika di masa depan akan dilakukan pengembangan baik bangunan maupun potensi tapak. Untuk alternatif zoning secara vertikal Gambar 25. Alternatif 1 Penzoningan Vertikal Alternatif 1 Hu ni an Publik - S e r v i s Semi publik Zona publik dan semi public berada di lantai dasar untuk kemudahan penghuni/tamu mendapatkan pelayanan dari pengelola asrama atau fasilitas penunjang; - Zona Hunian berada di lantai atas agar terjaga privasinya; - Zona Servis di bagian belakang, untuk pemudahan aktifitas servis. 72 Alternatif 2 Publik Semi publik S e r v i s Hu ni an Gambar 26. Alternatif 2 Penzoningan Vertikal - Zona publik dan semi publik berada di lantai dasar untuk pemudahan pelayanan terhadap penghuni maupun pengunjung; - Zona Hunian berada mulai dari lantai dasar; - Zona Servis ada di bagian Barat untuk menahan radiasi matahari dari Barat. Dari 2 alternatif di atas, dipilih alternatif ke 1 karena daerah hunian terjaga dari keramaian aktifitas, tetapi penghuni masih bisa dengan mudah mengakses fasilitas-fasilitas penunjang. Daerah publik dan semi publik dirancang di lantai dasar untuk memudahkan dalam memberikan pelayanan administrasi atau informasi. Lalu, daerah servis ada di bagian belakang untuk memudahkan aktifitas servis. 73 Analisa Letak dan Orientasi Massa Berdasarkan analisa terhadap orientasi matahari, arah angin, bentuk tapak, kebisingan, jaringan pembuangan dan utilitas dapat ditentukan letak dan orientasi sebuah massa. Berikut beberapa analisa tersebut 1. Analisa Orientasi Matahari Untuk menyikapi terik matahari, bangunan dibuat dengan bentuk U Radiasi Matahari supaya mengurangi radiasi matahari dan juga pemanasan ruangan. Jika pemanasan dalam ruangan dapat dikurangi bahkan dihilangkan, maka beban listrik untuk pendingin ruangan AC akan sangat berkurang, bahkan AC tidak diperlukan sama sekali. Untuk potensi dari sinar matahari dapat digunakan untuk penerangan alamiah. Sebenarnya yang dibutuhkan untuk penerangan alami adalah terang dari langit, jadi untuk sisi Barat dan Timur bangunan akan dirancang ruangruang penunjang. Sedangkan hunian ada di sisi Utara - Selatan Unit hunian U Untuk kulit bangunan yang terkena sinar matahari langsung, khususnya bagian Barat menggunakan material batu alam dan sunscreen. 74 Jadi, untuk menyikapi matahari Barat, maka sebelah Barat tidak dirancang untuk unit hunian. Kalaupun terpaksa membuat bentuk bangunan memanjang dengan sumbu Utara Selatan, maka sebelah Barat bangunan akan dipakai untuk fasilitas-fasilitas asrama atau digunakan untuk daerah publik. Unit Hunian U Bangunan Publik Gambar 27. Analisa Massa terhadap Matahari 75 2. Analisa Arah Angin Angin adalah potensi yang baik untuk memberi kenyamanan didalam tapak. Masalahnya Jakarta adalah kota dengan iklim tropis basah dimana kecepatan angin rata-rata sangat rendah, jadi perlu sekali bangunan didisain supaya dapat menggunakan potensi maksimal dari angin ini. Dengan adanya angin ada banyak keuntungan, seperti kenyamanan thermal manusia bisa dicapai dan pengudaraan alami yang dapat menghemat biaya listrik untuk pendingin ruangan. Angin datang dari berbagai arah, tetapi untuk tiupan angin terbesar rata-rata di tapak datang dari Tenggara menuju ke Barat Laut. Untuk menyikapi hal ini, bangunan sebaiknya dirancang dengan bentuk Barat Laut U Tenggara Gambar 28. Analisa Massa terhadap Angin 76 3. Analisa Jaringan Pembuangan dan Utilitas Untuk jaringan air pembuangan disekitar tapak, langsung disalurkan ke riol kota, karena tidak adanya sungai disekitar tapak. Biasanya air kotor akan disalurkan ke dalam bak-bak kontrol terlebih dahulu, tetapi karena di daerah sekitar tapak kebanyakan bangunan tidak memiliki pekarangan untuk membuat bak kontrol lagi, maka air langsung disalurkan ke saluran pembuangan atau disebut selokan. Jadi tidak ada masalah dalam perletakan massa didalam tapak karena semua jaringan pembuangan air akan disalurkan ke selokan. Jarak dari tapak ke sungai sangat jauh Gambar 29. Jaringan Pembuangan Air Kotor Untuk jaringan air bersih,didapat dari PAM. Untuk utilitas yang lain seperti listrik dan jaringan komunikasi tidak menjadi masalah. Karena jaringanjaringan tersebut dapat mencapai tapak dengan mudah. Jadi, perletakan massa dalam tapak tidak menjadi permasalahan. 77 Setelah menganalisa beberapa hal, untuk perletakan dan orientasi bangunan dapat dibuat beberapa alternatif sebagai berikut Alternatif 1 - Massa bangunan meman jang dengan sumbu Barat U Timur membuat sisi terpen dek saja yang terkena radiasi matahari; - Bentuk massa tidak mengikuti tapak; - Massa bangunan akan melawan arah angin yang datang. Angin Gambar 30. Alternatif 1 Orientasi Massa Bangunan 78 Alternatif 2 - Massa bangunan meman jang dengan sumbu Utara Selatan, membuat sisi U terpanjang banyak terkena radiasi matahari; - Bentuk massa sesuai dengan tapak; - Massa hampir searah dengan arah angin, jadi angin masih dapat masuk ke dalam bangunan. Gambar 31. Alternatif 2 Orientasi Massa Bangunan Alternatif 3 - Massa bangunan diagonal dengan sumbu Tenggara-Barat Laut, bagian U bangunan ada yang terkena radiasi matahari; - Massa searah dengan arah angin, angin dapat leluasa masuk ke dalam bangunan; - Bentuk massa tidak mengikuti tapak. Gambar 32. Alternatif 3 Orientasi Massa Bangunan 79 Setelah menganalisa alternatif orientasi massa, bisa disimpulkan orientasi massa akan dibuat perpaduan dari ketiga bentuk massa diatas. Untuk massa dengan bentuk memanjang dengan sumbu Utara Selatan digunakan untuk bangunan publik dan semi publik karena bentuknya yang sesuai dengan tapak. Untuk hunian digunakan massa dengan bentuk memanjang sumbu Barat Timur dengan sedikit dimiringkan agar sinar matahari masih bisa masuk ke dalam bangunan dan angin juga dapat masuk dengan maksimal dalam bangunan. U Buffer berupa pepohonan Unit hunian Bangunan publik dan fasilitas pendukung Gambar 33. Orientasi Massa Bangunan 80 Analisis Bangunan Bentuk Bangunan Dalam menentukan bentuk bangunan perlu diperhatikan dari analisa bentuk tapak, analisa kondisi lingkungan sekitar, dan fungsi bangunan. Menurut Francis dalam buku Architecture Form, Space, and Order, secara umum bentuk dasar bangunan secara umum dibagi tiga, yaitu Segitiga - U Bentuk massa tidak sesuai dengan tapak; - Sulit dalam pengolahan ruang dan fleksibilitasnya, karena banyaknya sudut-sudut lancip; - Dapat digabungkan dengan bentuk yang lain; - Mudah dikembangkan di ketiga sisinya. Gambar 34. Bentuk Massa Segitiga 81 Lingkaran - U Bentuk massa tidak sesuai dengan tapak; - Sulit dalam pengolahan ruang dan fleksibilitasnya; - Tidak dapat digabungkan dengan bentuk yang lain; - Sulit dikembangkan. Gambar 35. Bentuk Massa Lingkaran Segi empat - U Bentuk massa sesuai dengan tapak; - Mudah untuk pengelolaan ruang dan fleksibilitasnya; - Dapat digabungkan dengan bentuk massa yang lain; - Mudah untuk dikembangkan. Gambar 36. Bentuk Massa Persegi 82 Setelah menganalisis ketiga bentuk diatas, bentuk yang paling baik untuk bentuk tapak dan pengolahan ruang adalah bentuk segi empat. Dari beberapa studi literatur tentang bentuk asrama Gambar 37. Tipologi Asrama Ternyata, didapatkan banyak asrama yang memakai bentuk pipih dikarenakan asrama memakai sistem single atau double koridor dan persentase bukaan dengan dinding masif adalah 40% 60%. Gambar 38. Single Koridor Dengan memakai single koridor maka matahari langsung dari kedua sisi didapatkan dengan maksimal. Hal ini dapat mengurangi pemakaian lampu dari pagi hingga sore hari. Gambar 39. Analisa Single Koridor 83 Gambar 40. Double Koridor Dengan memakai system double koridor, daerah tengah dipastikan akan gelap. Penyelesaiannya bisa dipakai skylight atau membuat bukaan di daerah koridor. Gambar 41. Analisa Double Koridor Bangunan Asrama yang dirancang akan memakai sistem double koridor dikarenakan adanya keterbatasan lahan dan ketinggian maksimum yang ada. 84 Pola bentuk bangunan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu - Mengatasi U lahan yang terbatas dengan tidak menghabiskan sirkulasi dalam tapak; - Sifat bangunan memusat; - Pengawasan dan pemeliharaan bangunan mudah; - Tidak dinamis; - Pemisahan kelompok kegiatan tidak jelas. Gambar 42. Pola Massa Tunggal U - Pemisahan kelompok kegiatan jelas; - Perletakan bangunan lebih dinamis; - Menciptakan space yang menarik; - Lahan akan habis dengan sirkulasi; - Pemeliharaan dan pengawasan bangunan sulit. Gambar 43. Pola Massa Majemuk 85 Dari 2 pilihan diatas, pola bangunan yang dipilih adalah pola massa tunggal, dengan alasan karena terbatasnya lahan yang ada dan kegiatan yang memusat pada satu bangunan saja. Pemisahan hunian dan daerah publik dirancang dengan perbedaan tingkat daerah publik dan penunjang ada di lantai 1, sedangkan hunian dimulai dari lantai 2. Utilitas Bangunan 1. Sistem Intalasi Air Sistem instalasi air dikategorikan menjadi - Sistem air bersih, yang didapat dari PAM lalu disalurkan ke reservoir bawah dan kemudian dipompa ke reservoir atas setelah itu baru disalurkan ke unitunit hunian. - Sistem air kotor cair, yang didapat dari kamar mandi, cuci piring, cuci baju dialirkan ke bak penampungan air kotor, setelah itu baru dialirkan ke riol kota. - Sistem air kotor padat, dialirkan melalui pipa-pipa langsung ke septi tank. - Jaringan air hujan, air hujan akan masuk ke talang air lalu dialirkan ke sumur resapan. Usaha penghematan air yang dapat dilakukan - Untuk keperluan mandi menggunakan shower daripada bathtub, - Kloset menggunakan dual flush, - Keran air dibuat untuk dapat mengalir dengan intensitas air tertentu. 86 2. Sistem Pembuangan Sampah Sampah-sampah kamar asrama dikumpulkan didepan kamar, setelah itu ada petugas kebersihan yang membawa sampah tersebut ke saluran pembuangan yang ada di setiap lantai di dasar saluran dibuat TPS, setelah dari TPS sampah diangkut oleh truk pengangkut sampah untuk dibawa ke TPA. 3. Sistem Komunikasi Perkembangan teknologi telah melahirkan banyak sistem komunikasi yang sangat luar biasa. Beberapa sistem komunikasi yang dapat dipakai adalah - Telepon, handphone, dan faksimile; - LAN Local Area Network, yaitu gabungan dari beberapa Personal Computer PC atau notebook yang dihubungkan oleh jaringan nirkabel melalui internet. - Loud speaker, untuk mengumumkan informasi penting. 4. Sistem Keamanan - Untuk pengamanan terhadap bahaya kebakaran, disediakan 1. tangga darurat, 2. hidran, - Untuk bahaya gempa, dibuat sistem keluar darurat yang jelas. - Untuk bahaya banjir, bangunan dibuat lebih tinggi dari tanah. - Untuk penangkal petir, memakai sistem faraday. - Untuk keamanan lingkungan, disediakan 87 1. Pos jaga 24 jam; 2. Petugas yang berkeliling bangunan; 3. Kamera CCTV. Fisika Bangunan 1. Sistem Pencahayaan Sumber untuk pencahayaan alami yang digunakan pada pagi dan siang hari dapat dibagi dua sumber yaitu sinar matahari langsung dan terang langit. Sinar matahari adalah sumber pencahayaan yang paling memiliki tingkat kecerahan paling tinggi. Tapi, jika bangunan tidak dirancang dengan benar, maka bangunan asrama ini akan mengalami masalah dengan sinar matahari. Masalah pertama adalah silau, dan yang kedua adalah radiasi atau panas yang dibawa oleh sinar matahari. Sinar yang dapat dipakai untuk kesehatan hanyalah dari pukul sampai pagi, sedangkan sisanya tidak menyehatkan. Sumber yang kedua adalah terang langit. Terang langit adalah terang yang didapat akibat pantulan sinar matahari dari partikel-partikel udara. Terang langit ini didapat banyak dari arah Utara dan Selatan. Terang langit relatif tidak menimbulkan masalah, karena sinar yang masuk ke dalam bangunan tidak membawa panas. Tapi, tingkat kecerahannya tidak secerah sinar matahari langsung. Jadi bidang bangunan yang terpanjang diletakkan pada sisi Utara – Selatan untuk mendapat terang langit yang maksimal. 88 Terang langit U Gambar 44. Pencahayaan Alami Untuk pencahayaan buatan menggunakan lampu. Penggunaan lampu tidak dapat dihindari tetapi dapat dihindari intensitas pemakaian lampu yang berlebihan sperti di pagi dan siang hari. Usaha untuk menghemat biaya listrik dan energi yang dihasilkan oleh lampu dapat ditempuh dengan beberapa cara - Memperhatikan penempatan titik lampu; - Memakai lampu hemat energi; 89 - Lampu yang terletak di fasilitas penunjang seperti kantin, perpustakaan, fitness, wartel, dll menggunakan teknologi photocensor, dimana ketika intensitas cahaya berkurang atau ketika keadaan gelap, lampu baru menyala; - Lampu dalam unit hunian dapat menggunakan timer, dimana waktu untuk lampu menyala diatur pada pukul - di luar jam tersebut jika penghuni membutuhkan lampu bisa digunakan lampu baca yang sudah disediakan. 2. Sistem Pengudaraan Pengudaraan alami dapat dibuat dengan cara membuat sistem ventilasi silang dalam bangunan dengan bukaan yang lebar, membuat ventilasi atap, memperhatikan material yang dipakai, dan membuat plafond dengan ketinggian minimal 3 m. Pendingin ruangan berupa AC tidak digunakan untuk asrama mahasiswa ini, karena rata-rata 44% konsumsi energi suatu hunian dihabiskan oleh pengoperasian alat ini. Untuk pengudaraan buatan akan dipakai ceiling fan atau kipas angin listrik saja. Karena kipas angin tidak mengeluarkan zat berbahaya atauapun panas seperti AC dan konsumsi energi tidak sebanyak pemakaian AC. 90 Struktur Bangunan Struktur bangunan adalah elemen yang penting untuk merancang suatu bangunan, karena tanpa struktur berarti bangunan seperti tanpa ”tulang”. Untuk analisa struktur bangunan dipengaruhi oleh - keadaan kondisi tanah di tapak, - faktor biaya dan waktu, - aktifitas yang ada di dalam bangunan, - kondisi sekitar tapak untuk pengangkutan 1. Upper Structure Sebagai pendukung penyalur beban, baik beban mati maupun beban hidup ke sub structure. Penentuan struktur ini harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut - Struktur yang sesuai dengan bangunan asrama yang maksimal 4 lantai; - Kemampuan menyalurkan beban secara horisontal maupun vertikal terhadap beban bangunan; - Mudah, cepat, dan murah dalam pemasangan dan perawatan; - Memungkinkan terciptanya fleksibilitas dalam perletakan ruang; - Mudah dalam pengembangan bangunan lebih lanjut. Dengan beberapa pertimbangan tersebut maka, upper structure menggunakan kolom beton dan balok sebagai struktur utama. 91 2. Sub Structure Pondasi bangunan akan disesuaikan dengan sigma kekerasan tanah di site yang akan dibangun, dalam hal ini adalah tiang pancang. Pemasangan pondasi menggunakan sistem hydraulic pile dengan alasan tidak menganggu lingkungan sekitar dan lebih hemat dalam segi waktu 10 kali lebih cepat daripada dengan cara pemukulan tiang pancang. Gambar 45. Proses Pemasangan Tiang Pancang Dengan Hydraulic Pile Sumber 92 Analisa Topik dan Tema Dalam perancangan Asrama Mahasiswa ini topik hemat energi akan dipersempit menjadi hemat energi listrik dalam bangunan. Dan memakai gaya arsitektur tropis modern dalam mengembangkan asrama ini. Tropis modern adalah arsitektur yang mempertemukan arsitektur tradisional setempat yang dalam hal ini adalah tropis dengan gaya arsitektur modern yang sedang banyak diminati. Alasan mengapa bangunan dibuat dengan gaya tropis modern karena mendukung penghematan energi listrik yang diusung dalam tema perancangan ini. Orientasi Massa Bangunan Hunian Balkon Gambar 46. Orientasi Massa Arah datangnya angin Unit hunian dibuat dengan orientasi seperti ini untuk menghindari radiasi sinar matahari baik dari Barat maupun dari Timur. Lalu bentuk balkon dibuat demikian dengan tujuan menampung angin semaksimal mungkin. 93 Oversteg Fasade bangunan akan dirancang dengan penggunaan oversteg agar cahaya matahari didapat, tetapi radiasi yang masuk ke dalam bangunan tidak banyak sehingga kenyamanan ruangan tetap terjaga. Perlu diperhatikan adalah sudut datang matahari. Lintasan matahari tidak selamanya tegak lurus, kecuali daerah tepat khatulistiwa contohnya Pontianak. Jakarta terletak sekitar 6o Lintang Selatan, maka lintasan matahari akan sedikit condong ke Selatan pada sekitar bulan Oktober sampai April, dan condong ke Utara pada bulan April sampai Oktober. Lalu sudut datang matahari setiap jam juga berbeda dapat dilihat gambar di bawah ini Gambar 47. Sudut Jatuhnya Matahari Setiap Jam Gambar 48. Lintasan Matahari Antara Bulan April-Oktober Gambar 49. Lintasan Matahari Antara Bulan Oktober-April 94 Dengan memikirkan hal tersebut di atas, dapat dibuat berapa lebar oversteg dan berapa tinggi jendela dari lantai serta berapa tinggi jendela yang dibutuhkan untuk menyerap sinar matahari yang diinginkan saja. Teritisan Krepyak Jendela Timur Gambar 50. Penentuan Lebar Teritisan dan Jendela Sun Louvres Pemakaian sun louvres juga dapat diterapkan untuk sisi bangunan yang menghadap Barat atau Timur agar didapatkan pencahayaan alami tetapi dengan radiasi matahari yang minimal. Sun louvres bisa juga dipakai sebagai ventilasi silang. 95 Gambar 51. Sun Louvres Sumber Gambar 52. Penerapan Pada Bangunan Sumber 96 Roof garden Untuk atap dapat digunakan roof garden sebagai alternatif dari atap tropis yaitu atap pelana atau perisai. Beberapa keuntungan memakai roof garden antara lain mendinginkan ruang dibawahnya, mempercantik bangunan, membantu penyerapan air hujan, melindungi bangunan dari kebisingan dari luar seperti efek ruang bawah tanah. Gambar 53. Potongan Roof Garden Sumber /sw602images/ Gambar 54. penerapan Roof Garden . 97 Jenis Bukaan Double hung Casement Sliding Jalousi Hinged Hopper Gambar 55. Jenis-Jenis Bukaan Jenis jendela yang dipakai adalah jendela dengan sistem hinged digabung dengan jalousi pada bagian atasnya. Dipilih jendela jenis hinged supaya angin dapat masuk tetapi ketika hujan, air yang dibawa tidak ikut masuk ke dalam ruang. Material Dalam penerapan arsitektur berkelanjutan bergaya tropis modern, diperlukan material bangunan yang mendukung, seperti 1. Batu bata cerdik Celcon Celcon memiliki beberapa keunggulan seperti hemat energi, kuat tekanan tinggi sampai 20 ton, pengerjaan mudah dan cepat dapat dibor, 98 digergaji, dipahat dan dipaku, kedap suara, dan ringan 30% lebih ringan dari batu bata biasa. Celcon memiliki standard dimensi 590 x 190 mm dengan berbagai macam ketebalan 75 mm, 100 mm, 125 mm, dan 150 mm. Celcon akan digunakan sebagai material dinding utama. Lalu dinding utama dilapisi dengan cat berwarna terang, karena warna terang memantulkan cahaya lebih besar sehingga ruang menjadi lebih besar. 2. Kaca Untuk kenyamanan bangunan gedung sebaiknya dipilih bahan yang mempunyai sifat fisik memantulkan panas, tidak menyerap atau bahkan angka absorbsi dan angka transmisi kalornya rendah, kaca memiliki karekteristik tersebut. Penggunaan bahan bangunan sebagai dinding luar bangunan dengan pilihan bahan dengan ketebalan tertentu sangat berpengaruh terhadap panas yang ditransimisikan kedalam ruang dalam bangunan. Penggunaan kaca yang menghadap sumber kebisingan selain baik untuk penerangan dalam ruang, tingkat kebisingan yang diterima tetap dapat diperkecil. Material kaca ini dapat menggunakan radiation repelling glass atau glass block untuk menahan radiasi matahari yang terbawa. 3. Keramik Keramik merupakan bahan lantai yang paling banyak digunakan karena cocok dengan iklim di Indonesia yaitu tidak menyerap air dan memantulkan sinar matahari. Keunggulan lainnya adalah mudah dalam pemasangan, banyak pilihan, dan tidak mudah tergores. Untuk pemakaian di ruang yang terkena air, 99 sebaiknya memakai keramik yang bertekstur kasar, sedangkan untuk ruangruang lainnya dapat menggunakan keramik yang halus. 4. Gypsum Pemilihan material gypsum ini dikarenakan bahan gypsum yang mengandung kalsium sulfat dan bahan mentah gypsum yang terbuat dari mineral dan FGD. Dalam proses pembuatannya, material gypsum memanfaatkan gas natural. Material gypsum juga terbuat dari 75% bahan yang dapat di daur ulang serta sekitar 10% dari bahan daur ulang. Hal ini membaut gypsum memenuhi prinsip sustainable design. Gypsum digunakan untuk melapisi bagian interior asrama dan plafond. 5. Baja Baja adalah material yang sekarang ini banyak dipakai karena mudah dalam penggunaan, tahan karat, mudah dalam perawatan, tahan panas, kuat tetapi liat mudah dibentuk. Baja dipakai sebagai pilihan untuk rangka atap. 6. Besi Untuk menghasilkan sebuah besi dari biji besi adalah suatu proses yang sangat panjang dan memerlukan banyak energi, maka itu banyak besi diambil dari bahan bangunan yang sudah tidak terpakai lagi reuse. Besi bekas banyak dipakai untuk material bangunan. Cukup dengan dilapisi dengan beberapa lapisan lagi, besi bisa terlihat baru kembali. Besi dipakai sebagai railing. 100 Perhitungan Dalam usaha menghemat energi, khususnya energi listrik untuk pencahayaan buatan harus dapat pencahayaan buatan dapat digunakan sebuah lampu hemat energi. Berikut akan dibahas terlebih dahulu cara menghitung besar energi listrik yang dikonsumsi Energi kWh = Daya Watt x Waktu hour Menurut kutipan dari Pekik Argo Dahono yang dimuat dalam Kompas edisi 12 Juli 2005, jika kita menghemat daya sebesar 100 watt selama 10 jam, maka kita menghemat energi sebesar 1000 watt-jam atau 1 kWh. Ini artinya pada pembangkit tenaga listrik akan terjadi penghematan sebesar 10 kali lipat, yaitu 10 kWh. Energi sebesar ini setara dengan 0,75 liter solar atau 1,5 kg batu bara. Saya berikan permisalan untuk perhitungan; luas unit hunian 5,4m x 3,9m = 21,06 m2. Dengan luas demikian cukup dipergunakan 2 titik lampu x 5w = 10w. Asrama hemat energi Asrama tidak hemat energi Keterangan Lampu pada unit hunian 2 titik Lampu pada unit hunian 2 Satu lampu HE memakai lampu = 10 watt titik lampu = 10 watt daya 5 watt Waktu pemakaian pukul Waktu pemakaian pukul Karena ruangan tidak 11 jam – 15 jam mendapatkan cahaya alami Energi yang dihasilkan = 10 Energi yang dihasilkan = 10 watt x 11 jam = 110 kWh watt x 15 jam = 150kWh Biaya dari PLN = 110 x 560 = Biaya dari PLN = 140 x 560 = Rp. Rp. Biaya dari PLN Tabel 14. Perhitungan Dengan Menggunakan Lampu Hemat Energi per Unit Hunian 101 Tabel 15. Simulasi Perhitungan Hemat Energi Lampu HE Energi yang dipakai 5 watt Lampu pijar 25 watt Keterangan Satu lampu HE bisa hemat energi sampai 1/5 lampu pijar Banyaknya lampu 1 1 Lama digunakan jam jam Umur lampu jam jam 1 Lampu pijar harus diganti sebanyak 12 kali Konsumsi 60 kWh 300 kWh energi/jam Biaya dari PLN/kWh Rp. Rp. misal Harga Lampu Total biaya Rp. x Rp. x Harga 12 lampu pijar lebih murah, tapi 2 = Rp. 12 = Rp. bila ditambahkan dengan biaya PLN totalnya lebih mahal Rp. Rp. Sumber PT. OSRAM INDONESIA Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bangunan asrama memakai lampu hemat energi. Tetapi batas pemakaian hanya dari pukul – pagi. 102
SebuahRumah memiliki 5 pintu. Jika seseorang masuk rumah tersebut kemudian keluar dengan syarat pintu masuk dan pintu keluar tidak boleh sama, maka banyaknya cara yang dapat dilakukan adalah? 9 cara 10 cara 20 cara 25 cara Semua jawaban benar Jawaban: C. 20 cara. Dilansir dari Ensiklopedia, sebuah rumah memiliki 5 pintu. jika seseorang masuk rumah tersebut kemudian keluar dengan syarat pintu masuk dan pintu keluar tidak boleh sama, maka banyaknya cara yang dapat dilakukan adalah 20 cara.
SebuahRumah memiliki 5 pintu. Jika seseorang masuk rumah tersebut kemudian keluar dengan syarat pintu masuk dan pintu keluar tidak boleh sama, maka banyaknya cara yang dapat dilakukan adalah? 9 cara; 10 cara; 20 cara; 25 cara; Semua jawaban benar; Jawaban: C. 20 cara
Jawaban untuk mengerjakan soal di atas, kita perlu menggunakan rumus permutasi nPr=\frac {n!} { (n-r)!} nP r = (n−r)!n!. Alasannya adalah karena mereka pasti memasuki dari pintu yang berlainan (bukan dari pintu yang sama), maka : _5P_3=\frac {5!} { (5-3)!} 5P 3 = (5−3)!5! _5P_3=\frac {5!} {2!} 5P 3 = 2!5!
Berapacara seseorang dapat masuk dan keluar? dengan pintu yang berbeda; dengan pintu mana saja; Penyelesaian: Misalkan pintunya A, B, C, dan D. AB artinya : masuk pintu A dan keluar pintu B. BA artinya : masuk pintu B dan keluar pintu A. dengan pintu yang berbeda hasilnya: AB, AC, AD, BC, BD, BA, CD, CA, CB, DA, DB, DC jadi banyaknya: 12 cara. dengan pintu masa saja, hasilnya:
BanyakCara Seseorang Masuk Dan Keluar Searah Gedung Tersebut Adalah. Here are a number of highest rated Banyak Cara Seseorang Masuk Dan Keluar Searah Gedung Tersebut Adalah pictures upon internet. We identified it from trustworthy source. Its submitted by meting out in the best field. We consent this kind of Banyak Cara Seseorang Masuk Dan

Jadi banyak pilihan pintu untuk keluar rumah ada 3. Sehingga, banyak cara yang dapat dilakukan saat masuk dan keluar rumah adalah. Banyak pilihan pintu saat masuk × \times × Banyak pilihan pintu saat keluar = 4 × 3 =4\times 3 = 4 × 3 = 12 =12 = 12. Jadi, banyak cara yang dapat dilakukan ada 12 cara. Opsi yang tepat adalah C

banyakcara seseorang masuk dan keluar (searah) gedung tersebutadalahMenggunakan kaidah pencacahan salahsatu dasar dari permutasi .
  • fj8r07jxl6.pages.dev/501
  • fj8r07jxl6.pages.dev/472
  • fj8r07jxl6.pages.dev/848
  • fj8r07jxl6.pages.dev/640
  • fj8r07jxl6.pages.dev/305
  • fj8r07jxl6.pages.dev/431
  • fj8r07jxl6.pages.dev/964
  • fj8r07jxl6.pages.dev/922
  • fj8r07jxl6.pages.dev/442
  • fj8r07jxl6.pages.dev/393
  • fj8r07jxl6.pages.dev/996
  • fj8r07jxl6.pages.dev/614
  • fj8r07jxl6.pages.dev/373
  • fj8r07jxl6.pages.dev/511
  • fj8r07jxl6.pages.dev/687
  • banyak cara seseorang masuk dan keluar searah gedung tersebut adalah